Publik Marah, Pemerkosa Anak Dibebaskan di Korea Selatan

Publik Marah, Pemerkosa Anak Dibebaskan di Korea Selatan

Seoul , Purna Warta – Cho Doo-soon, seorang pemerkosa anak yang paling terkenal di Korea Selatan itu bebas dari penjara pada hari Sabtu (12/12).

Dilansir dari kantor berita Yonhap, Cho meninggalkan penjara di Seoul Selatan pada hari Sabtu (12/12) dan kembali ke Ansan yang merupakan tempat tinggalnya dengan dikawal oleh petugas.

Pembebasan ini, membuat warga Korsel marah dan mengajukan protes besar-besaran.

Baca juga : India Perpanjang Larangan Jaringan 4G di Jammu Kashmir

Sekitar lebih dari 150 orang marah dan menghadang di dekat rumah Cho. Ketika dia tiba, warga melemparinya dengan telur dan meneriakinya slogan-slogan yang menyerukan agar dia dieksekusi atau keluar dari kota tersebut.

Dengan mengenakan topi dan masker, Cho yang berambut abu-abu tak mengatakan sepatah katapun saat dimintai komentar oleh wartawan.

Diketahui Cho sudah menjalani hukumannya selama 12 tahun, ia tertangkap dikarenakan menculik dan memperkosa seorang anak perempuan yang berusia 8 tahun di kamar mandi gereja Ansan, 42 kilometer barat daya Seoul pada bulan Desember 2008.

Baca juga : Satu-Satunya Sekolah Islam di Paris Ditutup

Dengan hukuman yang ada, masyarakat Korsel merasa tak puas karena dianggap terlalu lunak untuk kejahatan seksual yang mengerikan yang menimpa anak di bawah umur.

Pemerintah setempat mengatakan bahwa Cho telah mengakui kesalahannya dan akan merenungkan kembali tindakannya.

Meski bebas, Cho tetap berada dalam pengawasan pemerintah dengan menggunakan teknologi GPS.

Sementara itu, kabar berita Yonhap mewawancarai ayah korban via telepon, Ia mengungkapkan kemarahan atas pembebasan Cho.

Baca juga : Riwayat 60 Tahun Kerjasama Maroko-Israel Sebelum Normalisasi

“Tempat Cho pindah adalah lingkungan perumahan dengan sekolah dan taman kanak-kanak di dekatnya. Jika Cho benar-benar mengingat kembali sikapnya, setidaknya sedikit, tidak masuk akal bahwa dia akan memutuskan untuk pindah ke sana,” kata ayah korban yang berbicara secara anonim.

Publik semakin khawatir tentang potensi kriminal yang meningkat akibat kemunculan Cho, dengan itu polisi mengatakan akan memasang lebih dari 15 CCTV baru dan akan meningkatkan kecerahan lampu jalan di lingkungan tersebut.

Atas perhatian publik terhadap pembebasan Cho, partai yang berkuasa dan pemerintah Korsel telah mengusulkan program segregasi maksimal 10 tahun pasca-penjara bagi para penjahat yang dihukum karena kejahatan brutal.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *