Tehran, Purna Warta – Iran dan Kuba telah menandatangani enam perjanjian untuk memperluas kerja sama ekonomi, politik, dan hukum antara kedua negara sekutu tersebut.
Nota kesepahaman (MoU) ditandatangani pada hari Kamis (15/6) selama kunjungan kenegaraan Presiden Iran Ibrahim Raisi ke Kuba.
Baca Juga : Pejabat AS dan Media Dibuat Bingung oleh Perjalanan Raisi ke Amerika Latin
MoU difokuskan pada masalah yudisial, kerja sama politik serta bea cukai dan teknologi informasi, menurut laporan kantor berita resmi lokal Iran.
Bersama dengan Raisi, presiden Kuba Miguel Díaz-Canel menyaksikan para menteri dan pejabat senior Iran dan Kuba menandatangani kesepakatan di Istana Revolusi di ibu kota Kuba, Havana.
Kesepakatan Iran dan Kuba itu terjadi kurang dari sehari setelah delegasi Raisi menandatangani tiga kesepakatan kerja sama serupa dengan para pejabat di Nikaragua.
Kesepakatan itu di bidang kerja sama yudisial, perdagangan dan pasokan peralatan medis.
Laporan yang belum dikonfirmasi oleh media Iran menunjukkan bahwa Iran telah mendapatkan kesepakatan ekonomi dan perdagangan senilai puluhan miliar selama tur empat hari Raisi di Amerika Latin di mana dia telah mengunjungi Venezuela, Nikaragua dan Kuba.
Baca Juga : AS Desak Sekutu Untuk Bantu Perjuangan Ukraina Lawan Rusia
Tur tersebut merupakan bagian dari upaya Iran untuk mendiversifikasi mitra dagangnya dan bergabung dengan negara-negara yang telah menjadi sasaran sanksi asing.
Raisi mengatakan sebelum meninggalkan Tehran ke Amerika Latin awal pekan ini bahwa Iran memandang hubungan dengan negara-negara merdeka di kawasan itu sebagai “strategis”.