Tehran, Purna Warta – Tehran mengecam Amerika Serikat atas sejarahnya menggunakan senjata nuklir dan mendukung rezim Israel yang bersenjata nuklir sambil menggambarkan dirinya sebagai penganjur perlucutan senjata global.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kan’ani mempertanyakan kesesuaian AS untuk memimpin seruan penghapusan senjata pemusnah massal dalam sebuah posting di X, sebelumnya Twitter, pada hari Minggu (6/8), menandai peringatan 78 tahun pemboman atom AS di kota Jepang Hiroshima.
Baca Juga : Walikota Hiroshima Kecam Klaim Pencegahan Nuklir Oleh Kekuatan Barat Sebagai ‘Kebodohan’
AS memiliki “sejarah kelam menggunakan nuklir sebagai WMD & membantu rezim tidak sah dengan persenjataan nuklir terbesar,” tulisnya. “Apakah pantas menjadi pembawa bendera larangan senjata nuklir!?”
Kan’ani juga menolak klaim Washington tentang kegiatan nuklir Iran sebagai “pengulangan kebohongan besar yang disengaja.”
Pada tanggal 6 Agustus 1945, AS menjatuhkan bom atom pertama di dunia di Hiroshima, membunuh ribuan orang sekitar 140.000 pada akhir tahun. Tiga hari kemudian, bom kedua dijatuhkan di Nagasaki, menewaskan 70.000 lainnya.
Baca Juga : Pasukan Israel Gunakan Peluru Tajam, Gas Air Mata Pada Warga Palestina di Nablus
Sekutu AS, Israel, juga diperkirakan memiliki 200 hingga 400 hulu ledak nuklir di gudang senjatanya, menjadikannya satu-satunya pemilik senjata non-konvensional di Asia Barat.
Dalam beberapa tahun terakhir, Washington telah mencoba untuk mengobarkan ketakutan tentang program nuklir Iran, yang sifat damainya dan telah diverifikasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA).