Tokyo, Purna Warta – Gelombang tinggi satu meter menghantam daerah pesisir, akibatnya ratusan ribu warga Jepang dihimbau mengungsi karena adanya resiko tsunami.
Gelombang tinggi ini terjadi karena adanya letusan gunung berapi di Tonga pada hari Sabtu (15/1).
Seperti yang dilansir oleh Reuters, sebanyak 230 ribu warga di 8 prefektur disarankan mengungsi, terlebih lagi warga yang tinggal di daerah yang pada tahun 2011 silam terkena tsunami.
Baca Juga : Dikejar Soal Kasus Satelit Kemhan, Mahfud MD: 2018 Saya Belum Jadi Menko
Kantor berita dari NHK melaporkan gelombang tinggi yang terjadi mampu membuat 10 kapal terbalik di prefektur Kochi, Pulau Shikoku, Jepang selatan. Dengan adanya berita ini Japan Airlines membatalkan 27 penerbangan di bandara di seluruh negeri.
Seperti yang dilansir oleh CNN, peringatan tsunami telah disuarakan di sepanjang garis pantai di Jepang.
Setelah letusan kedua gunung Hunga-Tonga-Hunga-Ha’apai, terpantau gelombang setinggi 120 cm di Pulau Amami Oshima, prefektur Kagoshima, lalu gelombang setinggi 110 cm di Pelabuhan Kuju, prefektur Iwate.
Sementara itu ada laporan gelombang setinggi 90 cm di Pulau Chichijima di prefektur Tokyo, Tosa-Shimizu di Kochi, Gobo di Wakayama, Kota Hamanaka di Hokkaido dan Kota Kushimoto di Wakayama.
Baca Juga : Taksiran Kerugian Mencapai Miliaran Akibat Kebakaran di Pasar Bululawang, Malang
Gelombang setinggi 80 cm terpantau di Muroto di prefektur Kochi dan Pulau Hachijojima di prefektur Tokyo. Lokasi-lokasi lain juga dilaporkan terdapat gelombang tinggi dengan ketinggian beragam.
Penjaga pantai Jepang menyebut sejauh ini tidak ada kerusakan yang dilaporkan. Namun para pejabat setempat tetap meminta semua orang untuk waspada.
NHK sempat membagikan rekaman yang menunjukkan warga Kota Setouchi di Pulau Amami Oshima mengevakuasi mobilnya ke lokasi yang lebih tinggi. Di samping itu juga terdapat rekaman yang menunjukkan orang-orang tidur di pusat evakuasi di Prefektur Iwate.
Baca Juga : Perusahaan Minyak Yaman Bereaksi terhadap Kebohongan Koalisi Agresor