Beijing, Purna Warta – Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri China mengatakan Senin (23/8) bahwa Beijing menginginkan pemerintahan yang inklusif dan terbuka di Afghanistan yang dapat mengejar kebijakan moderat demi kepentingan Afghanistan.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pada hari Minggu (22/8) bahwa pemerintah baru akan segera diumumkan. Sputnik melaporkan bahwa Taliban sebelumnya mengatakan kepada kantor berita bahwa Abdul Ghani Baradar, kepala biro politik kelompok itu akan menetapkan struktur pemerintahan berikutnya dalam waktu dua minggu.
“Kami berharap Afghanistan akan memiliki pemerintahan mayoritas yang inklusif, terbuka dan representatif yang mematuhi kebijakan dalam dan luar negeri yang moderat dan bijaksana serta mencerminkan aspirasi rakyat Afghanistan dan harapan masyarakat internasional,” kata Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri China.
Banyak negara mulai mengevakuasi warga dan personel diplomatik mereka dari Afghanistan setelah Taliban memasuki Kabul pada 15 Agustus 2021. Ashraf Ghani mengundurkan diri dari kursi kepresidenan untuk mencegah pembunuhan dan pertumpahan darah, katanya. Namun, situasi di Bandara Internasional Kabul dilaporkan mengerikan dan beberapa orang tewas karena kepadatan yang tidak terkendali di sekitar bandara.