Kuala Lumpur, Purna Warta – Pagelaran turnamen Squash internasional di Malaysia dilaporkan batal terselenggara akibat pihak Malaysia menolak memberikan visa untuk tim atlet Israel.
Malaysia merupakan negara yang tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel sejak 1957. Malaysia bahkan memberlakukan paspor penduduknya ke semua negara kecuali Israel.
Baca Juga : Ali Bagheri: Draf Iran Dalam Pembicaraan Wina Berdasar Pada Prinsip – Prinsip Bersama
Pembatalan kejuaaraan dunia yang tadinya akan dimulai pada 7 Desember tersebut dikonfirmasi oleh Federasi Squash Dunia (WSF) dan badan Squash resmi Malaysia. Mereka juga mengonfirmasi bahwa pembatalan tersebut dikarenakan ‘sejumlah negara tidak dapat ikut berkompetisi akibat adanya penolakan terhadap penerbitan visa’.
Presiden WSF, Zena Wooldridge mengatakan bahwa para pejabat olahraga seharusnya dapat mempengaruhi otoritas tertinggi Malaysia untuk memastikan seluruh tim yang berpartisipasi, termasuk tim Israel, untuk masuk ke Malaysia dan ikut berkompetisi. “Penting bagi WSF (untuk memastikan) bahwa tidak boleh ada satupun negara partisipan yang akhirnya gagal menghadiri turnamen tersebut,” sebut WSF melalui pernyataan resminya.
Meski begitu, WSF mengatakan bahwa keputusan tersebut juga dipengaruhi oleh merebaknya varian baru virus corona, Omicron.
Asosiasi Squash Israel memandang perlakuan tersebut sebagai diskriminasi dan tindak rasisme.
Baca Juga : AS Janji Cegah Invasi Rusia ke Ukraina
Ini bukan pertama kali Malaysia menolak penerbitan visa untuk atlet Israel. Pada tahun 2019, Malaysia mengancam akan menolak visa untuk atlet Israel dalam turnamen World Para Swimming Championship. Ancaman tersebut menyebabkan Malaysia batal menjadi tuan rumah kejuaraan itu.
Lebih jauh lagi, pada tahun 2015, atlet selancar Israel mengundurkan diri dari sebuah kompetisi di Pulau Langkawi akibat pengajuan visanya ditolak.
Bani Israil mereka adalah kaum perusak,, tapi mereka tidak nyadarinya..
Dan mereka tau belul tentang itu..