Alamolhoda: AS Coba Targetkan Iran Melalui Kediktatoran Media

Alamolhoda: AS Coba Targetkan Iran Melalui Kediktatoran Media

Tehran, Purna Warta Jamileh Alamolhoda, istri Presiden Ibrahim Raisi, mengatakan Amerika Serikat, yang dulu mendukung kediktatoran monarki Iran, sekarang mencoba menargetkan negara melalui kediktatoran media.

Dia membuat pernyataan tersebut kepada jaringan televisi yang berbasis di Venezuela Telesur dalam sebuah wawancara, yang diterbitkan pada hari Rabu (14/6).

Baca Juga : Borrell: Uni Eropa Terus Memberlakukan Sanksi terhadap Suriah

Alamolhoda telah menemani Presiden Iran Ibrahim Raisi dalam tur tiga negara di Amerika Latin, yang membawa kepala eksekutif ke Venezuela, Nikaragua dan Kuba.

“Perlu diingat bahwa Amerika Serikat sendiri mendukung kediktatoran selama bertahun-tahun di Iran,” katanya, merujuk pada perlindungan selama beberapa dekade yang diberikan oleh Washington kepada rezim Pahlavi, yang dulu memerintah negara itu selama beberapa dekade hingga kemenangan Revolusi Islam Iran pada tahun 1979.

“Cerita yang sama terulang kembali: Mereka yang melindungi dan mempertahankan kediktatoran itu, mereka melakukan hal yang sama sekarang, melalui kediktatoran media,” tambah istri presiden Iran itu.

Baca Juga : Pejabat AS dan Media Dibuat Bingung oleh Perjalanan Raisi ke Amerika Latin

Mengutip contoh manuver media AS yang bermusuhan terhadap Republik Islam, dia menunjuk pada kampanye media Amerika yang mencoba membajak kematian Mahsa Amini, seorang wanita Iran yang meninggal karena serangan jantung saat berada dalam tahanan polisi di Tehran September lalu.

Alamolhoda mendefinisikan kampanye kotor yang diluncurkan oleh media Amerika setelah kematian wanita berusia 22 tahun itu sebagai “kekerasan terorganisir melalui media.”

“Media memanfaatkan kasus ini dan menggunakannya untuk melawan rakyat, negara, sistem, pemimpin dan Revolusi kita,” katanya.

“Anda tahu bahwa sumber dari semua pengeboman media ini adalah Amerika Serikat,” katanya, sambil menambahkan, “Semua keributan media itu dibuat-buat.”

Baca Juga : Iran Dan Kuba Tandatangani Enam Kesepakatan Kerja Sama Besar

Ibu negara Iran, bagaimanapun, menganggap Iran sebagai negara yang membanggakan peradaban berusia 15.000 tahun yang berhasil melawan upaya agresif AS, dengan mengatakan, “Itulah mengapa kami orang Iran menertawakan upaya sia-sia orang Amerika.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *