Washington, Purna Warta – Beberapa senator Republik Amerika merilis foto-foto kondisi buruk imigran dan anak-anak yang tinggal di perbatasan. Mereka langsung mengkritik keras Presiden Joe Biden.
Ted Cruz, Senator dari partai Republik AS, mengadakan kunjungan ke beberapa pusat di parbatasan kota Donna bersama tim beranggotakan 19 pimpinannya dan John Cornyn, Senator Texas.
“Pusat ini dibangun untuk memuat 250 orang sedangkan di sana ada 4 ribu orang,” jelas Ted Cruz kepada media.
John Barrasso, Senator Wyoming, menuding pemerintahan Joe Biden dengan pencipta tragedi Amerika dan mengatakan bahwa petugas perbatasan mengatakan kepadanya bahwa Joe Biden telah memperumit kerja mereka.
Ted Cruz, yang melansir foto-foto kondisi krisis imigran yang buruk situasi dan fasilitas, dalam konferensi press menggunakan kata kurungan. Menyindir kritik yang pernah dilontarkan Demokrat kepada mantan Presiden Donald Trump. “Donald Trump menahan anak kecil di kurungan,” kata Demokrat dulu.
Kantor Bea Cuai dan Penjagaan Perbatasan Amerika menghadapi 100 ribu imigran dalam bulan Februari. Lebih dari 16 ribu anak-anak imigran berada dalam pengawasan petugas perbatasan dan Kementerian Kesehatan dan Fasilitas Kemanusiaan Amerika Serikat.
Akhir-akhir ini, di tengah polemik penahanan jangka panjang anak-anak (imigran) tanpa pasangan di perbatasan, membuat Washington menyetujui pemindahan mereka ke dua markas militer di Texas.
Pemindahan ke Texas ini dilakukan di tengah ombak imigrasi penduduk negara-negara tetangga di perbatasan selatan karena politik Presiden Joe Biden yang menerima lebar-lebar imigran.
Media Amerika mengabarkan janji Presiden yang akan melakukan kunjungan sesegera mungkin ke pemukiman imigran perbatasan bagian selatan.
Namun sangat disayangkan sekali, dalam menjawab pertanyaan mengenai kunjungan ini, Wakil Presiden Kamala Harris hanya tersenyum. Dan ombak protespun bergelombang.
Sebuah video juga memperlihatkan anak-anak yang tidur di lantai berselimutkan aluminium foil sebagai penghangat.
Baca juga: Petinggi AS: Masalah, Bukan Siapa yang Harus Melangkah Lebih Dahulu