Washington, Purna Warta – Reporter Associated Press melaporkan bahwa Salman Rushdi, penulis buku Ayat-Ayat Setan, yang telah menghina Nabi Islam saw, diserang ketika dia hendak memberikan pidato di New York.
Media pemerintah Inggris BBC melaporkan bahwa Salman Rushdi sedang memberikan pidato di sebuah pusat pendidikan nirlaba yang disebut pusat Chautauqua di New York.
Baca Juga : Penyebaran Selebaran Peringatan Tentara Israel ke Suriah di atas Wilayah Quneitra
Saksi mata telah melaporkan bahwa seorang pria menyerang Salman Rushdi dan menargetkannya dengan kepalan tangan atau pisau. Sebuah video yang dipublikasikan secara online menunjukkan bahwa mereka yang hadir di tempat kejadian bergerak cepat ke lokasi penusukan.
Sumber berita Amerika Serikat mengumumkan bahwa penyerang telah ditangkap. Insiden itu terjadi pada pukul 11 pagi waktu setempat New York
Media internasional telah melaporkan bahwa penulis adalah seorang Inggris-India yang Bernama Salman Rushdi telah dibawa ke rumah sakit, tetapi tidak ada informasi tentang kondisi fisiknya.
Polisi Negara Bagian New York mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa penyerang menikam lehernya, tetapi kondisinya belum diketahui.
Setelah terbitnya novel Mohan “Ayat – Ayat Jahat” pada tahun 1367 H, Salman Rushdi telah memancing kemarahan umat Islam. Untuk alasan ini, dia bersembunyi dari kehidupan normal dengan kondisi keamanan yang ketat. Setelah penerbitan buku ini, Imam Khomeini mengeluarkan fatwa tentang kemurtadannya.
Dikatakan bahwa pada bulan-bulan pertama setelah penerbitan Ayat-Ayat Setan dan munculnya keberatan Muslim terhadap konten anti-agamanya, Salman Rushdi berpindah tempat tinggal lebih dari lima belas kali dalam satu bulan.
Pemerintah Inggris, yang telah memberikan dasar untuk penerbitan buku Ayat-Ayat Setan, telah mengambil tanggung jawab untuk melindungi hidupnya dengan menghabiskan banyak uang.
Baca Juga : Nasib Salman Rushdi Setelah Penusukan
Situs Jaringan Berita Al Jazeera menuliskan bahwa penulis Inggris-India ini tinggal di Amerika dan berada di bawah perlindungan untuk waktu yang lama. Pada tahun 2007, Inggris memberikan penghargaan kepada Salman Rushdi, yang membawa protes Muslim di seluruh dunia.
Media internasional melaporkan bahwa Salman Rushdi dibawa ke rumah sakit dengan helikopter.