HomeInternasionalAmerikaPolitikus Prancis: AS Jelas Ledakkan Pipa Gas Nord Stream

Politikus Prancis: AS Jelas Ledakkan Pipa Gas Nord Stream

Paris, Purna Warta Sudah lama jelas bahwa Amerika Serikat berada di belakang sabotase jalur pipa gas Nord Stream tahun lalu, Florian Philippot, pemimpin partai The Patriots mengatakan dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada hari Jumat (17/3).

Rusia telah membangun dua jaringan pipa gas untuk mengirimkan gas alam murah ke Eropa Barat.

Baca Juga : AS Ambil Manfaat dari Konflik Ukraina, Ekspor Gas AS ke Eropa Meningkat 2,5 Kali Lipat

“Bahkan sebelum perang di Ukraina, AS selama bertahun-tahun berperang melawan Nord Stream, itu adalah bagian permanen dari kebijakan mereka,” kata Philippot kepada RIA Novosti dalam wawancara tersebut.

“Pada awal Februari 2022, Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa Amerika dapat melakukannya sehingga saluran pipa tidak ada lagi. Itulah yang terjadi. Dan itu untuk kepentingan Amerika,” menurut politisi Perancis sayap kanan itu.

Wartawan investigasi yang diakui secara internasional Seymour Hersh melaporkan bulan lalu bahwa Biden secara pribadi memerintahkan sabotase pipa Rusia dan operasi itu dilakukan dengan bantuan Norwegia.

Dalam laporannya yang dimuat di blognya, Hersh mengemukakan argumennya dengan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya sambil mengungkapkan sudut pandang yang mirip dengan yang diungkapkan oleh Philippot.

Pada 7 Februari 2022, pada konferensi pers bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz, Biden mengancam Rusia bahwa jika krisis Ukraina berlanjut, pipa gas “Aliran Nord” ke Eropa tidak akan ada lagi.

Baca Juga : 20 Tahun Berlalu, Keadilan untuk Rachel Corrie Masih Tiada Kabar

Pada 24 Februari 2022, Rusia meluncurkan operasi militer khususnya di Ukraina.

Pada 26 September 2022, bom meledakkan dua pipa Nord Stream, menghentikan aliran gas Rusia ke Eropa.

Biden, yang telah mengizinkan serangan pengeboman, mengizinkan layanan khusus AS untuk mengklasifikasikan operasi sabotase Nord Stream sedemikian rupa sehingga tidak mewajibkan pemerintah untuk memberi tahu Kongres AS tentang pengeboman, kata Hersh.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here