Gunakan Alat Bantu Pernapasan Ketika Tidur, Masih Layakkah Joe Biden Memimpin?

Gunakan Alat Bantu Pernapasan Ketika Tidur, Masih Layakkah Joe Biden Memimpin?

Washington D.C., Purna Warta Terungkap bahwa Presiden AS saat ini, Joe Biden, yang berusia 80 tahun, didiagnosis menderita sleep apnea yang memaksanya untuk menggunakan alat bantu pernapasan ketika tidur. Untuk mengatasi kondisi ini, ia terpaksa menggunakan alat Continuous Positive Airway Pressure (CPAP).

Banyak yang mengamati terkait sejumlah tanda yang terlihat di wajahnya ketika dia meninggalkan Gedung Putih. Hal tersebut pun menimbulkan pertanyaan tentang kebugarannya untuk memimpin Amerika Serikat, mengingat perannya sebagai panglima militer paling kuat di dunia.

Baca Juga : Militer Pakistan Sergap Markas Persembunyian Militan, 6 Tewas

“Sejak 2008, presiden Joe Biden telah menyebutkan riwayat kesehatannya terkait sleep apnea dalam laporan medis menyeluruh dan ia menggunakan alat bantu pernapasan CPAP tadi malam, yang memang biasa terjadi pada orang dengan riwayat itu,” kata juru bicara Gedung Putih Andrew Bates.

Joe Biden, Presiden AS saat ini, memegang kendali dengan karakter sebagai orang tertua yang memegang jabatan ini. Meski usianya sudah lanjut, ia masih berminat utnuk mengejar masa jabatan kedua dalam pemilihan presiden 2024.

Namun, kekhawatiran tentang usianya telah menjadi isu penting di dalam Partai Demokratnya sendiri. Menurut jajak pendapat nasional NBC News terbaru, peringkat persetujuan Joe Biden mencapai 43%.

Tingkat dukungan ini kurang menjamin keberhasilan tawaran pemilihan ulang. Namun, tambahan 10% pemilih terdaftar hanya mengungkapkan sentimen “agak tidak setuju” terhadap kinerja Biden.

Dalam hipotesa ulang terkait pertarungan politik dengan Donald Trump, setengah dari pemilih ini menyatakan dukungan mereka untuk Biden, sementara 39% mengatakan mereka akan mendukung Donald Trump.

Baca Juga : 2,8 Juta Orang Terpaksa Menjadi Pengungsi Internal di Kongo Timur

Apa itu sleep apnea?

Sleep apnea adalah gangguan tidur umum yang ditandai dengan jeda intermiten dalam bernapas selama tidur, yang menyebabkan gejala seperti mendengkur, kelelahan di siang hari, dan tekanan darah tinggi.

Kondisi ini terjadi saat otot di tenggorokan mengendur sehingga menghalangi aliran udara ke paru-paru.

Jika tidak diobati, sleep apnea dapat menimbulkan berbagai efek negatif pada kesehatan seseorang. Kondisi ini dapat menyebabkan seseorang menjadi pelupa, kelelahan yang terus-menerus, dan rasa kantuk yang berlebihan sepanjang hari.

Selain itu, tekanan pada jantung akibat pola pernapasan yang terganggu dapat berkontribusi pada perkembangan penyakit kardiovaskular. Oleh karena itu, sangat penting untuk mengatasi dan mengelola sleep apnea untuk mengurangi potensi risiko ini.

Baca Juga : Netanyahu Temukan Surat Kaleng di Makam Adiknya

Apa itu mesin CPAP?

Mesin Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) adalah perangkat medis yang dirancang untuk memberikan aliran udara yang konstan dan bertekanan ke saluran udara.

Tekanan udara yang terus menerus ini membantu menjaga saluran udara tetap terbuka dan mencegah keruntuhannya saat tidur atau istirahat.

Dengan memastikan aliran udara yang konsisten dan tidak terhalang, mesin CPAP membantu menjaga pola pernapasan normal dan mengurangi gejala kondisi seperti sleep apnea.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *