Tel Aviv, Purna Warta – Dilansir dari Times of Israel, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menemukan surat kaleng di atas makam adiknya, Yoni Netanyahu. Peristiwa ini terjadi saat Netanyahu bersama istri menghadiri sebuah upacara militer di pemakaman Mt. Herzl, Yerusalem. Kepolisian Israel mengatakan bahwa kantor intelejen Shin Bet sedang melakukan penelusuran untuk menemukan orang yang meletakkan surat tersebut.
Baca Juga : Sekjen NATO: Membakar Alquran Bukan Tindakan Ilegal
Peristiwa ini terjadi bersamaan dengan meningkatnya aksi protes terhadap Netanyahu dan pemerintahannya akibat wacana perombakan yudisial. Padahal, Netanyahu sudah melakukan sejumlah upaya bahkan retorika politik untuk menenangkan massa. Namun massa mengatakan mereka takkan berhenti sampai rencana tersebut dibatalkan sepenuhnya.
Meski begitu, isi surat tersebut tidak tampak berhubungan dengan polemik perombakan yudisial. Surat itu lebih terdengar menuntut Netanyahu untuk menguasai Jalur Gaza dan melepaskan orang-orang Israel yang ditahan disana.
Surat itu menyebut Netanyahu dengan ‘Pee Pee’, parodi dari Bibi -panggilan Netanyahu, yang berarti air seni dan ‘anak pelacur’. Surat itu seakan mengancam Netanyahu takkan hidup sampai 13-14 Oktober dimana ia akan mencapai usia ke-74. Surat itu juga berharap Netanyahu dapat nasib yang lebih mengerikan dari mantan PM Ariel Sharon yang koma selama 8 tahun setelah sakit stroke ganas.
Surat itu menuntut Netanyahu untuk menyerang Jalur Gaza dan menyelamatkan ‘penasehat saya’ yang bernama Hadar Goldin dan tawanan-tawanan lainnya. “Persetan kau, dasar pemalas keparat” tutup surat tersebut dalam bahasa Inggris.
Baca Juga : Pelanggaran Wilayah Udara oleh Drone Koalisi Pimpinan AS di Suriah
Shin Bet merilis sebuah pernyataan dimana pihaknya bersumpah akan menggunakan segala cara untuk menemukan penulis surat tersebut. “Shin Bet tidak berniat untuk mengabaikan ancaman langsung terhadap Perdana Menteri yang diletakkan di atas makam pahlawan Israel. Shin Bet akan menangani kejadian ini dengan segala cara yang dapat dilakukan.”
Ini bukan kali pertama Netanyahu mendapatkan surat kaleng. Times of Israel melaporkan Netanyahu beberapa kali menerima surat kaleng dalam tiga bulan terakhir dimana kebanyakan surat tersebut berkaitan dengan polemik perombakan yudisial.
