Bahan Baku Diketahui Berasal dari China, AS Tangguhkan Pengiriman Jet Tempur F-35

Bahan Baku Diketahui Berasal dari China, AS Tangguhkan Pengiriman Jet Tempur F-35

Washington D.C., Purna Warta Departemen Pertahanan AS untuk sementara menghentikan pengiriman jet tempur generasi kelima F-35 setelah ditemukan bahwa sebuah komponen telah diproduksi menggunakan bahan-bahan dari China, menurut sebuah laporan.

Penangguhan itu diberlakukan oleh Kantor Program Gabungan F-35 pada hari Rabu (7/9), menurut situs web Flight Global.

Baca Juga : Senator AS Tolak Penyelidikan Militer Israel Atas Pembunuhan Abu Akleh

Kantor tersebut mengawasi akuisisi untuk Angkatan Darat, Angkatan Udara, Angkatan Laut dan Korps Marinir.

Keputusan itu dibuat setelah terungkap bahwa pompa di mesin turbo F-35 memiliki magnet yang kuat dengan logam yang bersumber dari China, menurut laporan itu.

Mesin turbo digunakan untuk memberikan daya ke jet saat berada di darat untuk pemeliharaan dan saat memulai mesin utamanya. Mesin ini juga menyediakan udara terkompresi untuk membantu manajemen suhu.

Sumber Alternatif

Sumber alternatif untuk paduan tersebut akan digunakan di masa depan, kata Kantor Program Gabungan dalam pernyataannya.

Baca Juga : Iran Menolak Laporan IAEA Terbaru Sebagai Politis

Sementara Lockheed Martin adalah kontraktor utama untuk F-35, mesin turbo diproduksi oleh Honeywell.

Magnet yang mencakup logam yang berasal dari China diproduksi dan dipasok oleh subkontraktor yang tidak dikenal. Magnet digunakan dalam pompa pelumasan yang merupakan bagian dari mesin turbo.

Ada hampir 1.400 perusahaan yang berbasis di 45 negara bagian dan Puerto Rico yang memasok suku cadang untuk F-35, menurut situs web Lockheed Martin.

Honeywell mengatakan dalam pernyataan April 2021 bahwa pihaknya memasok 100 suku cadang untuk setiap F-35 yang dibuat, termasuk avionik, sistem navigasi inersia, kontrol bahan bakar mesin, pendingin kokpit dan avionik, roda dan rem, serta sistem manajemen termal.

Perusahaan mengatakan kepada Flight Global bahwa mereka telah berhenti bekerja dengan pemasok yang mengambil logam dari China dan mengharapkan untuk memulai pengiriman dari perusahaan AS lainnya mulai Oktober.

Baca Juga : Menlu: Iran Tidak Akan Mundur Di Garis Merahnya Dalam Masalah Nuklir

Lockheed Martin secara terpisah mengatakan pihaknya melakukan tinjauan bersama Honeywell dan Kantor Program Gabungan yang menentukan magnet tidak menimbulkan masalah keselamatan penerbangan juga tidak memberikan “visibilitas atau akses ke informasi program sensitif,” menurut Flight Global.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *