Washington, Purna Warta – Kantor berita Reuters mengutip sumber anonim yang mengatakan bahwa Amerika Serikat telah mengklaim beberapa perusahaan China memberikan bantuan dalam operasi militer Rusia di Ukraina.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh kantor berita Reuters, dengan mengutip sumber informasi anonim, Amerika Serikat telah mengakui bahwa beberapa perusahaan China memberikan bantuan militer kepada pihak Rusia untuk digunakan dalam perang Ukraina.
Menurut kantor berita ini, sumber berita tersebut mengatakan bahwa para pejabat Amerika Serikat telah menyampaikan keprihatinan mereka tentang bantuan tersebut kepada pemerintah Rusia.
Baca Juga : Iran Berikan Kontrak $500 Juta Untuk Hidupkan Kembali Sumur Minyak Produksi Rendah
“Apa yang kami saksikan adalah pengiriman bantuan militer dan dukungan ekonomi yang belum mencapai tingkat pengelakan sanksi sepenuhnya,” kata sumber yang tidak disebutkan namanya itu.
Menurut Reuters, sumber tersebut tidak memberikan penjelasan lebih lanjut terkait hal ini, dan kantor berita tersebut tidak dapat memverifikasi klaim secara independen.
Tidak jelas apakah pemerintah China mengetahui kegiatan ini atau tidak, kata sumber itu.
Menurut kantor berita ini, Amerika Serikat telah memperingatkan pemerintah China tentang konsekuensi pengiriman senjata dari China ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina.
“Para pejabat AS menemukan aktivitas China saat ini yang mengganggu, dengan rencana awal Republik Rakyat China untuk menjual senjata mematikan untuk digunakan di medan perang Rusia,” klaim sumber tersebut.
Baca Juga : Izin Bin Salman Bagi Zionis Untuk Bersenang-Senang di Pulau Tiran dan Shanafir
Dia menambahkan: Pejabat Amerika Serikat telah berkomunikasi dengan pejabat China tentang masalah ini melalui saluran diplomatik.
Hal ini terlepas dari fakta bahwa China sebelumnya telah menyatakan sikapnya terhadap perang di Ukraina bahwa mereka tidak pernah menginginkan perang dan konflik di Ukraina dan tidak memberikan dukungan material kepada Rusia sehubungan dengan krisis Ukraina, walaupun demikian China juga menentang sanksi Barat.