Anggota Kongres AS Kembalikan Donasi dari AIPAC karena Dukungannya terhadap Rezim Israel

AIPAC

Washington, Purna Warta – Seorang anggota kongres terkemuka Amerika Serikat mengumumkan bahwa ia akan mengembalikan donasi dari Komite Urusan Publik Amerika-Israel (AIPAC), sebagai bentuk kecaman terhadap dukungan kelompok lobi tersebut terhadap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, yang saat ini dihadapkan pada tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Baca juga: Pakar PBB “Prihatin” atas Kekerasan Polisi Jerman terhadap Aktivis Pro-Palestina

Anggota Kongres Seth Moulton pada Kamis menyatakan dirinya menjaga jarak dari AIPAC, kelompok lobi pro-Zionis paling berpengaruh di Amerika Serikat.

“Dalam beberapa tahun terakhir, AIPAC terlalu dekat menyelaraskan diri dengan pemerintahan Perdana Menteri Netanyahu,”
ujar Moulton dalam sebuah pernyataan di media sosial.

“Saya mendukung hak Israel untuk eksis, tetapi saya juga tidak pernah takut untuk secara terbuka tidak setuju dengan AIPAC ketika saya percaya mereka salah,”
lanjutnya.

Ia menegaskan:

“Saya adalah teman Israel, tetapi bukan teman pemerintahnya yang sekarang, dan misi AIPAC saat ini adalah mendukung pemerintahan itu. Saya tidak mendukung arah tersebut.”

Dalam unggahan yang sama, Moulton menyebut bahwa dirinya “berhati-hati namun optimistis” bahwa kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan gerakan perlawanan Hamas yang dicapai pekan lalu dapat mengakhiri konflik tersebut.

Moulton juga menegaskan bahwa ia tidak akan menerima donasi lebih lanjut dari kelompok lobi tersebut dan akan mengembalikan seluruh sumbangan yang sudah diterimanya.

Ia dijadwalkan untuk menantang Senator progresif Ed Markey dalam pemilihan pendahuluan Partai Demokrat tahun depan, menjelang pemilu paruh waktu.

Baca juga: Euro-Med: Tawanan Palestina Mengalami Penyiksaan Brutal oleh Israel

Menurut situs pemantau dana politik OpenSecrets, individu yang berafiliasi dengan AIPAC menyumbangkan 32.850 dolar AS untuk kampanye Moulton pada tahun 2023 dan 2024, sementara AIPAC sendiri memberikan 10.000 dolar, sehingga total donasi mencapai 42.850 dolar AS.

Hal itu menjadikan AIPAC sebagai penyumbang terbesar untuk kampanye Moulton selama dua tahun terakhir.
Kampanye Moulton kini dalam proses mengembalikan 35.000 dolar AS dari donasi tersebut, dan seluruh pengembalian akan tercatat dalam laporan kampanye tahun 2025, yang akan dirilis 31 Januari 2026.

Langkah Moulton — yang dikenal sebagai pendukung kuat Israel — menunjukkan bahwa dukungan dari AIPAC kini semakin menjadi beban politik bagi Partai Demokrat, terutama setelah horor yang ditimbulkan Israel di Jalur Gaza yang terkepung.

Selama beberapa dekade, Israel telah memanfaatkan koneksi politik dan jaringan donatur kaya untuk mendorong dukungan tanpa syarat terhadap kebijakannya.

Pada tahun 2022, AIPAC membentuk komite aksi politik (PAC) untuk memengaruhi pemilu AS, dengan menggunakan kekuatan finansialnya untuk mengalahkan kandidat progresif yang kritis terhadap Israel dalam pemilihan pendahuluan Demokrat.

Tahun lalu, kelompok tersebut berhasil menyingkirkan dua kritikus vokal Israel di Kongres — Jamaal Bowman dan Cori Bush — dengan mendukung penantang mereka menggunakan puluhan juta dolar AS.

Namun, perang Israel di Gaza telah memicu gelombang kecaman global, di mana organisasi hak asasi manusia terkemuka dan penyelidik PBB menyebutnya sebagai genosida.

Akibat meningkatnya kecaman tersebut, peran AIPAC dalam politik AS kini semakin disorot, khususnya di kalangan Demokrat, di mana dukungan terhadap Israel menurun ke titik terendah dalam sejarah.

Lebih jauh lagi, AIPAC diketahui mendukung kandidat sayap kanan ekstrem seperti Anggota Kongres Randy Fine, yang merayakan pembunuhan warga AS oleh Israel dan secara terbuka menyerukan untuk membuat rakyat Gaza kelaparan.

Selama agresi terhadap Gaza, AIPAC terus menyebarkan klaim palsu bahwa tidak ada kelaparan akibat blokade Israel dan membela tindakan genosida militer Israel, sambil menuntut tambahan bantuan AS bagi entitas tersebut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *