Khartoum, Purna Warta – Tentara Sudan menguasai penuh Istana Presiden di pusat kota Khartoum pada hari Jumat, katanya dalam sebuah pernyataan, dalam salah satu perolehan paling simbolis dalam konflik dua tahun dengan kelompok bersenjata saingan yang mengancam akan memisahkan negara itu.
Baca juga: Unjuk Rasa di Yordania, Mauritania, Maroko Kecam Dimulainya Kembali Perang Israel di Gaza
Tentara Sudan telah lama berada di posisi yang tidak menguntungkan tetapi baru-baru ini memperoleh keuntungan dan telah merebut kembali wilayah di pusat negara dan bahkan istana Presiden dari Pasukan Dukungan Cepat (RSF) paramiliter.
Sementara itu RSF telah mengonsolidasikan kendali di barat, memperkuat garis pertempuran dan menggerakkan negara itu menuju pemisahan de facto. RSF berupaya untuk mendirikan pemerintahan paralel di wilayah yang dikuasainya, meskipun hal itu tidak diharapkan untuk menerima pengakuan internasional yang luas.
Militer mengatakan mereka juga telah menguasai sejumlah kementerian dan gedung-gedung penting lainnya di pusat kota Khartoum, Reuters melaporkan. Sumber militer mengatakan para pejuang RSF telah mundur sekitar 400 meter dari lokasi kejadian.
RSF dengan cepat merebut istana di Khartoum, bersama dengan seluruh kota, setelah perang meletus pada April 2023 atas integrasi paramiliter ke dalam angkatan bersenjata. Tentara membagikan video para prajurit yang bersorak di istana, jendela kacanya pecah dan dindingnya berlubang akibat peluru.