3 Tim Inggris yang Performanya Inkonsisten

tim inggris

Jakarta, Purna Warta – Sebagian tim Liga Inggris hingga saat ini belum meraih hasil maksimal. Tak dipungkiri, selain persaingan semakin ketat dan juga tim-tim kuda hitam tidak bisa diremehkan apalagi dipandang sebelah mata. Mereka mampu mengejutkan tim besar, sebut saja Aston Villa yang telah menghajar Jawara Priemer League musim lalu Liverpool.

Biasanya pada tahap ini, ada beberapa tim yang sudah terlihat lebih unggul dari yang lain, baik di klasemen liga atau di lapangan dengan dominasi dan gaya mereka. Tapi kali ini, situasinya berbeda.

Jadwal pertandingan dan jumlah pertandingan memiliki efek buruk pada tim yang tampil di Eropa. Para pemain terlihat kelelahan.

Beberapa tim terlihat tampil kurang mengesankan musim ini. Mereka harus melakukan perubahan besar apabila ingin membuat kemajuan di klasemen.

Berikut tiga tim yang perlu lebih konsisten setelah jeda internasional seperti dilansir Madaboutepl.

  1. Manchester City

Pasukan Josep Guardiola diharapkan bisa menekan Liverpool dalam perebutan gelar setelah mendapat tambahan baru di pertahanan mereka. Namun, City tidak terlihat seperti tim dua musim lalu.

Meskipun performa mereka membaik setelah start yang tidak sempurna, City masih kesulitan untuk mencetak gol ketika Gabriel Jesus dan Sergio Aguero tidak berada di lapangan.

Sekarang, mereka adalah dua penyerang terbaik di liga, tetapi klub seharusnya lebih siap dalam menangani masalah cedera Aguero, mengingat riwayat cederanya cukup buruk. Aguero sudah tidak muda lagi sehingga waktu pemulihannya sedikit lebih lama.

Lini tengah sangat bergantung pada Kevin de Bruyne, dan jika dia tidak berada dalam permainan terbaiknya atau tidak ada di lapangan, tim ini menjadi terlalu mudah ditebak dan mudah untuk dilawan, hal itu dibuktikan oleh West Ham. Penyelesaian gagal Raheem Sterling ditambah dengan kurangnya pengalaman pemain seperti Ferran Torres dan Phil Foden berarti Manchester City masih jauh dari penampilan terbaiknya.

2. Everton

Everton sudah mendatangkan sejumlah pemain baru di musim panas termasuk James Rodriguez. Setelah tampil mengesankan pada awal musim ini, The Toffees justu terlihat sudah lupa bagaimana caranya meraih kemenangan.

Tim asuhan Ancelotti biasanya tidak kesulitan mencetak gol, tetapi itu tidak terjadi dalam beberapa minggu terakhir. Pertandingan melawan Manchester United sebelum jeda internasional adalah contoh nyata karena The Toffees memulai dengan gemilang, tetapi masalah yang sama menghantui mereka.

Ancelotti perlu menanamkan mental juara dalam diri para pemainnya karena mereka bisa mengalahkan Tottenham dan menahan Liverpool tetapi kalah melawan Newcastle. Mungkin kembalinya Richarlison dari skorsing akan mengubah nasib Everton.

3. Manchester United
Pelatih Manchester United, Ole Gunnar Solskjaer. © AP Photo

Dari membantai RB Leipzig dan mengalahkan PSG hingga hanya memenangkan tiga pertandingan di Premier League dalam tujuh pertandingan; tidak ada tim yang tidak sekonsisten Manchester United.

Ole Gunnar Solskjaer benar-benar kehabisan alasan. Meskipun kemenangan melawan Everton baru-baru ini sedikit membantu, tekanan akan kembali muncul setelah jeda internasional.

Mungkin banyak yang berpikir Setan Merah akan mengambil tiga poin melawan West Brom di pertandingan berikutnya, tetapi dari cara mereka bermain, tidak ada yang pasti.

Solskjaer berharap pemain seperti Marcus Rashford dan Bruno Fernandes tetap bebas cedera selama jeda internasional karena keduanya telah menjadi pemain kunci bagi negaranya. Jika salah satu dari keduanya tidak bermain di lapangan, mereka terlihat sangat ompong.

Secara defensif, Setan Merah amburadul. Mereka hanya mencatat satu cleansheet di liga musim ini, dan tidak mengherankan jika mereka berada di urutan ke-15 di klasemen Premier League.

Baca juga: 5 Pemain Top yang Kontaknya Akan Habis

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *