Purna Warta – Beberapa petinggi WHO mengadakan konferensi pers pada hari Senin malam, 21/12, untuk menjelaskan ciri-ciri Corona yang berkembang, yang awal mulanya ditemukan di Inggris.
Tedros Adhanom, Manajer Umum WHO, mengatakan, varian baru Corona lebih cepat menyebar, “Namun tidak ada bukti jika virus itu lebih mematikan.”
Menurut pandangan Adhanom, pencegahan penyebaran virus varian ini lebih penting dan urgen. “Karena jika virus baru ini menyebar lebih luas, maka akan lebih besar kesempatan untuk menular.”
Maria Van Kerkhove, petinggi lainnya WHO menjelaskan, “Para ahli Inggris sedang menyelidiki kecepatan penularan varian baru ini. mereka mengatakan bahwa varian ini lebih cepat menular dari lainnya.”
“Tema lainnya yang menjadi objek penelitian para ahli adalah apakah varian ini menyebabkan efek lebih parah ke pasien Covid-19 atau lebih mematikan atau tidak?,” tambahnya.
Maria Van Kerkhove menegaskan bahwa hingga saat ini belum ditemukan bukti akan permasalahan ini.
Meskipun virus Corona tidak mencapai kecepatan penularan rubeola atau oreillons, namun pasien Corona varian Inggris ini bisa menularkan virus ke 1.5 orang, sedangkan varian lama Corona hanya 1.1, dengan demikian maka penularan varian Ingris lebih cepat.
Petinggi Inggris kepada WHO mengatakan bahwa Corona Inggris telah menyebar sejak awal September.
Departemen Kesehatan Inggris, hari Senin minggu lalu, telah mengabarkan varian baru ini. Matt Hancock melaporkan, “Paling tidak 60 petinggi daerah Inggris telah mencatat infeksi varian baru Corona.”
Negara lain selain Inggris yang menemukan varian baru ini adalah Italia, Belanda, Denmark dan Belgia.
Negara-negara ini telah melaporkan pembatalan jadwal penerbangannya ke Inggris sedari Minggu. Italia, Jerman, Kuwait, Belanda, Belgia, Spanyol dan Iran adalah beberapa negara yang mengumumkan pembatalan penerbangan dari atau ke Inggris. Rezim Zionis juga mengumumkan bahwa penerbangan ke Inggris dibatalkan.
Baca juga: Travelling ke Turki Wajib Punya Surat Swab PCR dan Negatif Corona