Purna Warta – Lembah Death Valley terkenal dengan istilah lembah yang paling ekstrem cuacanya dan gerah di dunia. Terletak di California dan Nevada, Amerika Serikat (AS), Death Valley alias Lembah Maut menawarkan pemandangan kontras dan menarik untuk dijelajahi. Mulai dari salju yang membekukan, padang rumput dengan bunga liar hingga dataran gurun yang seolah tanpa ujung.
Daya tarik Death Valley tak cuma pemandangannya. Akhir tahun lalu, lembah ini jadi tempat terpanas di dunia.
Mengutip dari NYTimes, NOAA Weather Prediction mencatat Death Valley pernah mencapai suhu 54 derajat Celcius.
Terdengar begitu gerah tetapi percayalah, Death Valley menawarkan lebih dari sekadar suhu panas nan ekstrem.
Berikut lima fakta menarik tentang Death Valley, lembah paling gerah di dunia:
1. Catatan manusia tertua
Death Valley menyimpan catatan manusia tertua yang dilukis dan dipahat di bebatuan.
Potongan-potongan catatan ini diperkirakan dibuat oleh orang Mesquite Flat Culture. Mereka diperkirakan hidup di lembah mulai 3.000 SM hingga 1 M.
Namun menurut penanggalan karbon, temuan ini diyakini berasal dari Saratoga Spring Culture yang mendiami lembah antara 500-1.000 M.
2. Peka aktivitas seismik
Air dalam jurang air alias Devil’s Hole ternyata bereaksi terhadap aktivitas seismik dunia.
Jika ada gempa bumi besar di Jepang, kemungkinan besar gempa akan menimbulkan gelombang di Devil’s Hole.
Pada 2012, aktivitas gempa bumi dengan kekuatan 7,4 SR di Oaxacana, Meksiko turut ‘mengaduk’ air Devil’s Hole.
3. Batu ‘berjalan’
Fenomena yang tak kalah misterius, sejumlah ilmuwan merekam batu-batuan yang ‘berjalan’ melintasi Racetrack Playa. Batu-batu dolomit hitam bergerak sendiri, meluncur, menanjak, dan meninggalkan jejak.
Penjelasan misteri ini berada seputar medan magnet bumi, angin kencang, hingga alga yang licin.
Melansir dari Live Science, segala asumsi jawaban teka-teki akhirnya luruh dengan temuan fakta.
Diterbitkan di jurnal PLOS One, ilmuwan mengungkap terdapat plat tipis bergerigi menyerupai panel pecahan kaca menghempas bebatuan di sana.
Batu-batu ini lalu didorong angin sehingga tampak meluncur di atas lumpur basah.
4. Nyanyian pasir
Meski hanya menempati porsi kecil di Death Valley, bukit-bukit pasir masih jadi daya tarik Death Valley.
Paling mudah memang mengunjungi Mesquite Flat Sand Dunes sekaligus berselancar di atas pasir.
Namun Anda musti mengunjungi Eureka Sand Dunes. Tak hanya karena menjulang tinggi, tetapi juga ada fenomena aneh yakni pasir ‘bernyanyi’.
Pasir meluncur menuruni bukit pasir tinggi dan curam menimbulkan syara seperti nada bass dari organ pipa atau dengung pesawat.
Tidak diketahui alasan pasti pasir-pasir ‘menyanyi’. Namun kemungkinan besar, disebabkan oleh gesekan antar butiran pasir.
5. Pelari bertubuh mini
Ingat serial animasi ‘Looney Tunes’? Wile E. Coyote diceritakan selalu mengejar burung roadrunner.
Rupanya burung roadrunner bukan rekaan belaka. Malah burung ini jadi salah satu satwa liar paling umum terlihat di Death Valley.
Para pengamat burung harus mengunjungi Furnace Creek di mana burung tertarik ke oasis untuk mendapatkan air dan tempat berteduh.
Baca juga: Thailand Punya Ide Ajak Turis Karantina Sambil Main Golf