Mendukung Palestina Tapi Tidak Mendukung Perlawanannya? Bijak atau…?! (Part 1)

Mendukung Palestina Tapi Tidak Mendukung Perlawanannya? Bijak atau…?! (Part 1)

Purna Warta Akhir-akhir ini kita sering mendengar sebagian orang yang menyatakan dan mendukung bangsa Palestina akan tetapi enggan mendukung bahkan mengecam Hamas atau gerakan perlawanan Palestina serupa. Pernyataan ini bahkan muncul dari kalangan umat muslim dan bangsa Arab yang notabene mempunyai dua unsur yang menjadi irisan kesamaan mereka secara sentimental dengan bangsa Palestina. Mereka menganggap bahwa mendukung Palestina dengan mendukung gerakan perlawanannya merupakan dua hal yang berbeda. Benarkah demikian?

Baca Juga : Teheran Desak Washington Hentikan Bahasa Ancaman Susul Kematian 3 Tentara AS

Perlu kita perhatikan, jika anda mengatakan bahwa anda mendukung Palestina akan tetapi tidak mendukung gerakan perlawanan bersenjatanya, maka itu sama seperti ketika anda melihat ada ikan di mulut ular, anda mengatakan mendukung ikan tersebut tapi anda tidak mau ikan itu berusaha melepaskan dirinya dari cengkraman ular.

Untuk melepaskan dirinya, ikan itu harus mengerahkan segala usahanya, menggeliat, mengibaskan ekornya ke mata ular, hanya dengan begitu ular tersebut akan melepaskan ikan dari rahangnya. Untuk tetap bertahan hidup dan melepaskan dirinya dari gigitan ular, ikan tidak punya pilihan selain melawan. Karena ular tidak punya sedikitpun niatan dalam dirinya untuk membiarkan si ikan tetap hidup.

Ilustrasi ini berlaku pada kondisi bangsa Palestina. Mau tidak mau, suka tidak suka, bangsa Palestina harus melawan jika mereka ingin tetap hidup serta merebut kembali tanahnya yang dirampas rezim penjajah Israel. Karena para Zionis tidak memiliki sedikitpun niat dalam wujudnya untuk membiarkan bangsa Palestina mendapatkan kembali hak-haknya, kebebasannya dan tanah air serta kampung halamannya.

Mereka yang mendukung Palestina tapi tidak mendukung gerakan perlawanan akan berkata: “Semua ini tidak akan terjadi jika Hamas tidak bermacam-macam dengan melakukan serangan terlebih dahulu seperti operasi badai Al-Aqsa.” Pernyataan ini jelas tidak bisa diterima karena mereka berbicara seakan sejarah konflik ini dimulai dengan badai Al-Aqsa. Tidak! Rezim Zionis telah bercokol di tanah Palestina selama lebih dari 75 tahun dan melakukan berbagai kejahatan kemanusiaan yang tak pernah terjadi dalam sejarah umat manusia. Operasi badai Al-Aqsa adalah reaksi yang sah terhadap apa yang sudah dilakukan Israel selama ini dan Israel layak mendapatkannya. Operasi badai Al-Aqsa adalah hal paling minim yang bisa dilakukan Palestina untuk membalas segala kebrutalan yang dilakukan Israel di tengah bungkamnya dunia.

Kita juga harus tahu bahwa operasi badai Al-Aqsa itu memang harus dilakukan. Beberapa hari sebelum operasi tersebut dijalankan, Israel terus melakukan provokasi di daerah-daerah sensitif seperti Masjid Al-Aqsa. Hamas telah memperingatkan tidak akan tinggal diam di hadapan aksi-aksi tersebut. Terlebih lagi, Israel sejak awal berniat meratakan Jalur Gaza dan mengungsikan warganya ke Sinai agar mereka dapat menduduki wilayah tersebut serta memulai proyek-proyek raksasanya seperti Terusan Ben Gurion.

Baca Juga : Yaman Targetkan Kapal Inggris di Laut Merah

Rezim keji Israel adalah pihak yang bersalah dalam peristiwa ini. Mereka sendiri yang menyebabkan hal ini terjadi. Ketika mereka sendiri yang menanak ‘awan’ tirani, ‘menghujani’ bangsa Palestina dengan kekejaman dan tak berhenti ‘memperderas’ kekejamannya maka mereka harus tahu bahwa sebuah ‘badai’ kelak pasti akan datang menghajar mereka.

Netanyahu setelah membombardir masjid-masjid di Gaza mengklaim bahwa dirinya akan mengubah seluruh tempat persembunyian Hamas menjadi reruntuhan. Ia menyeru rakyat sipil Palestina untuk ‘keluar dari daerah situ sekarang’. Ya, begitu juga dengan seluruh orang Israel. Mereka juga harus mendengarkan peringatan ini dan ‘keluar dari daerah situ sekarang’. Keluar dari bumi Palestina. Tanah yang kalian pijak adalah bumi Palestina. Seluruhnya!

Tak peduli apa yang dikatakan korporasi internasional seperti Google pada kalian. Seluruh daerah ini telah dirampas oleh rezim Zionis dan diberi nama Israel. Pada kenyataannya, seluruh tanah ini adalah milik orang-orang Palestina. Mereka selama ini diperlakukan lebih buruk daripada binatang. Bahkan Menteri Pertahanan Israel sendiri mengatakan “Saya telah memerintahkan pengepungan total terhadap Jalur Gaza. Tidak boleh ada aliran listrik kesana, tidak juga makanan, atau bahan bakar. Semuanya harus ditutup” Ia juga berkata: “Kita sedang memerangi manusia binatang dan kita akan bertindak sebagaimana mestinya”.

Zionis Israel adalah teroris terburuk di muka bumi. Mereka meyakini bahwa mereka adalah bangsa pilihan Tuhan dan siapapun selainnya itu lebih rendah daripada binatang. Mereka sejak awal tidak berhak berada disitu. Tidak peduli jika Amerika, Inggris atau Eropa mengakui kedaulatan mereka atas tanah ini, bangsa Palestina akan bangkit melawan mereka hingga titik darah penghabisan.

Baca Juga : Mendukung Palestina Tapi Tidak Mendukung Perlawanannya? Bijak atau…?! (Part 2)

Sangat mengherankan ketika orang dengan mudah mengatakan bahwa orang-orang Palestina adalah teroris dan dengan ringan mengecam mereka, namun ketika ditanya soal Israel, mereka bungkam. Sebagian juga mengatakan ‘kasus Israel itu rumit, tidak bisa kita asal mengecam Israel sesederhana itu’. Mengapa rumit? Mengapa sulit? Kita tidak perlu agama untuk memahami bahwa Palestina berada di pihak yang benar dalam sejarah. Untuk memahami hal itu kita hanya membutuhkan kemanusiaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *