Sanaa, Purna Warta – Provinsi Taiz, barat daya Yaman sekali lagi menjadi saksi demo dan krisis. Ombak protes baru anti koalisi Saudi-Emirat mulai bergemuruh.
Sumber di Yaman mengatakan bahwa para pemimpin kubu al-Islah (cabang Ikhwan al-Muslimin di Yaman) mengumandangkan pidato perang Abdul Majeed al-Zindani melawan koalisi Saudi melalui speaker toak.
Al-Zindani sendiri saat ini tinggal di Turki setelah lari dari Riyadh. Dalam pidatonya kali ini kepada warga Taiz, Abdul Majeed al-Zindani menyampaikan beberapa pesan.
Pasukan Ikhwan al-Muslimin termasuk pondasi militan pemerintah Abdrabbuh Mansur Hadi, tapi menentang koalisi Saudi bahkan tidak memiliki hubungan baik dengan para Komando militer Abdrabbuh Mansur Hadi di beberapa wilayah.
Sementara militan proxy Emirat di Taiz, terus membagi-bagikan senjata dan berupaya mobilisasi orang-orang di wilayah al-Wazi’iyah dan Bab al-Mandeb.
Warga Taiz turun ke jalan demo meneriakkan slogan-slogan kelaparan. Para pendemo protes kenaikan harga roti dan turunnya nilai mata uang rial.
Mereka menentang pemerintah Abdrabbuh Mansur Hadi dan menuntut kebangkitan rakyat melawan pemerintah Abdrabbuh Mansur Hadi, koalisi Saudi dan mengusir mereka dari tanah Yaman.
Hubungan partai Ikhwan al-Muslimin, al-Islah dengan koalisi Saudi semakin memburuk setelah tim ulama besar Riyadh menyebut Ikhwan al-Muslimin dengan teroris.
Beberapa hari terakhir, sumber-sumber di Yaman mengabarkan bahwa partai Ikhwan al-Muslimin sedang berusaha membangun dewan musyawarah untuk pendemo bersama dengan orang-orang yang pisah dari pemerintahan Abdrabbuh Mansur Hadi dan pendukung Turki-Qatar.
Manuver politik Ikhwan al-Muslimin melalui partai al-Islah dilakukan di tengah situasi Marib yang segera lepas dari kontrol pasukan al-Islah. Dan hingga kini belum jelas nasib kubu al-Islah jika nantinya daerah ini dikontrol oleh militer dan Ansharullah.
Baca juga: Arab Saudi Mengklaim Telah Hancurkan Ranjau Laut Buatan Iran di Laut Merah