Purna Warta – Hampir dua tahun setelah kemenangan kembalinya Taliban ke Kabul, situasi kemanusiaan di Afghanistan tetap mengerikan, yang tampaknya telah memotivasi AS untuk memanfaatkannya melawan para pesaingnya dengan menggunakan dana Afghanistan yang dibekukan.
Baca Juga : Skema Gila AS untuk Memicu Kerusuhan Massal 2022 di Iran
Selama beberapa minggu terakhir, upaya diplomatik di kawasan Asia Barat membawa Taliban ke depan. Pekan lalu, Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir Abdollahian, melakukan perjalanan ke negara tetangga Pakistan sebagai kepala delegasi besar. Dalam kunjungan tersebut, banyak isu keamanan yang dibahas, salah satunya adalah situasi di Afganistan. Ini terlihat dari fakta bahwa Hassan Kazemi Qomi, utusan presiden Iran untuk Afghanistan, menemani menteri luar negeri selama kunjungan tiga hari tersebut.
Dalam sebuah wawancara dengan IRNA, Qomi berbicara tentang mengapa Afghanistan penting bagi Teheran dan Islamabad. “Setiap perkembangan yang terjadi di Afghanistan berdampak pada lingkungan keamanan Iran dan Pakistan,” katanya.
Qomi mengatakan AS berusaha mengubah Afghanistan menjadi hotspot bagi tetangga negara yang dilanda perang itu. “Karena perbatasan panjang yang kita miliki dengan Afghanistan, musuh berusaha menciptakan ketidakamanan dari arah ini,” katanya.
Iran meningkatkan upaya diplomatik untuk menstabilkan Afghanistan di tengah minat baru AS dalam memanfaatkan kesengsaraan Afghanistan terhadap Iran. Utusan itu mengatakan serangkaian perkembangan sedang terjadi yang terkait dengan penjajahan masa lalu. “Penjajah kemarin mencoba menciptakan kejahatan baru di negara ini dengan penyamaran baru,” katanya, seraya menambahkan bahwa AS telah mengganti pasukan mereka dengan militan ISIS. “Amerika bertindak sedemikian rupa untuk mencegah interaksi Afghanistan dengan negara lain,” lanjutnya.
Baca Juga : Banyak Peminat, Ekspor Obat-obatan dan Peralatan Medis Iran Meningkat Tajam
Menurut Qomi, AS menggunakan banyak pengaruh untuk mengelola hubungan luar negeri Afghanistan. Dia menyatakan, “Mereka menggunakan uang yang diblokir di Afghanistan sebagai alat dan pengungkit untuk memberikan tekanan.”
“Oleh karena itu, dalam kebijakan penjajah kemarin, kelanjutan ketidakstabilan di Afghanistan menjadi penting, karena negara ini harus menjadi wilayah kritis bagi tetangganya. Sementara negara-negara di kawasan itu menginginkan Afghanistan menuju stabilitas, perdamaian, dan pembangunan,” katanya.
Qomi meminta para pemimpin Taliban untuk waspada dan bergerak menuju konvergensi dan kerja sama regional. Dia juga mendesak negara-negara kawasan untuk mendorong Taliban untuk memprioritaskan konvergensi. “Inilah yang kami ikuti sekarang dan konsultasi kami di Pakistan berada dalam kerangka masalah ini,” katanya.
Peringatan utusan itu tentang AS menggunakan Taliban untuk menciptakan ketidakamanan muncul setelah pertemuan penting antara Taliban dan AS di Qatar, di mana mereka mengadakan pembicaraan resmi pertama sejak pengambilalihan Taliban.
Baca Juga : Ada Apa di Balik Peristiwa Baru-baru ini di Lebanon?
Seorang juru bicara Kementerian Luar Negeri Afghanistan mengatakan pada hari Senin bahwa kedua belah pihak membahas langkah-langkah membangun kepercayaan selama pembicaraan dua hari, termasuk pencabutan sanksi dan larangan perjalanan serta pengembalian aset bank sentral Afghanistan yang disimpan di luar negeri, menurut laporan Al Jazeera.
Sebuah sumber mengungkapkan kepada Tehran Times alasan di balik peringatan Iran. Sumber itu mengatakan AS mengajukan tawaran kepada negosiator Taliban yang dapat membuat kawasan itu tidak stabil. AS menawarkan untuk melepaskan $7 miliar dana Afghanistan yang dibekukan di bank-bank Amerika dengan imbalan langkah Taliban untuk mengacaukan Iran, sesuatu yang belum diterima Taliban, menurut sumber itu.
Penjangkauan AS ke Taliban juga terjadi di tengah laporan bahwa Taliban konon mempertimbangkan untuk menggunakan pembom bunuh diri dalam bentrokan perbatasan baru-baru ini dengan Iran setelah sengketa air. Mengutip sumber yang mengetahui masalah itu, Bloomberg mengatakan Taliban mengirim ribuan tentara dan ratusan pelaku bom bunuh diri ke perbatasan dengan Iran untuk unjuk kekuatan. Selain tentara dan pelaku bom bunuh diri, pengerahan militernya yang langka juga mencakup ratusan kendaraan militer dan senjata yang ditinggalkan oleh AS, menurut Bloomberg.
Baca Juga : ECOWAS Izinkan Intervensi Militer di Niger
Sejak pengambilalihan Taliban hampir dua tahun lalu, Iran telah berupaya membantu Afghanistan mengatasi tantangan berlapis. Untuk tujuan ini, Iran mengadakan pembicaraan ekstensif dengan hampir semua pemangku kepentingan. Dan ketika bentrokan perbatasan antara kedua belah pihak, Iran menenangkan situasi dan mendesak solusi diplomatik.