PBB: Lebih dari 460 Orang Dilaporkan Ditemukan Tewas di Rumah Sakit di El Fasher Sudan

Khartoum, Purna Warta – Lebih dari 460 pasien dan pendamping dilaporkan ditemukan tewas di sebuah rumah sakit bersalin di tengah laporan kekejaman yang terus berlanjut terhadap warga sipil di El Fasher, Sudan, ungkap badan kemanusiaan PBB, Rabu.

Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan analisis citra satelit telah menguatkan bukti baru tentang pembunuhan massal yang terus berlanjut di El Fasher, ibu kota negara bagian Darfur Utara, selama 48 jam setelah pengambilalihan oleh Pasukan Dukungan Cepat pada hari Minggu, lapor Xinhua.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memverifikasi 185 serangan terhadap layanan kesehatan di Sudan, dengan 1.204 kematian dan 416 cedera pada tenaga kesehatan dan pasien sejak awal konflik pada April 2023, tidak termasuk serangan terbaru. Tahun ini saja, 966 orang tewas dalam 49 serangan.

Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) melaporkan bahwa lebih dari 36.000 orang mengungsi dari El Fasher antara Minggu dan Selasa. IOM mengatakan sumber-sumber lokal melaporkan bahwa karena ketidakamanan dan kurangnya pilihan transportasi, ribuan orang masih terlantar dan tidak dapat melarikan diri dari ibu kota.

OCHA mengatakan pihaknya sedang mengoordinasikan bantuan penyelamatan jiwa sekitar 40 km jauhnya dengan mitra di Tawila, di mana keluarga-keluarga pengungsi ditampung di lokasi-lokasi yang penuh sesak, kekurangan tempat berlindung, sanitasi, dan privasi yang memadai, serta sangat membutuhkan tempat berlindung, makanan, air, layanan kesehatan, dan perlindungan.

Wakil Sekretaris Jenderal PBB untuk Urusan Kemanusiaan dan Koordinator Bantuan Darurat, Tom Fletcher, pada hari Rabu menyetujui alokasi dana sebesar 20 juta dolar AS dari Dana Tanggap Darurat Pusat untuk Sudan guna mendukung peningkatan bantuan darurat di Tawila dan lokasi lain di wilayah Darfur dan Kordofan, Sudan. Jumlah tersebut merupakan tambahan dari 27 juta dolar AS yang telah dialokasikan dari dana tersebut pada tahun 2025.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah (ICRC) menyatakan pada hari Selasa bahwa mereka sangat terkejut setelah lima relawan Bulan Sabit Merah Sudan tewas, dan tiga lainnya dilaporkan hilang saat mendistribusikan makanan di wilayah Bara di Kordofan Utara. Dua puluh satu staf dan relawan Bulan Sabit Merah telah tewas sejak konflik dimulai pada April 2023.

OCHA menyatakan bahwa warga sipil, pekerja kemanusiaan, dan tenaga medis harus selalu dilindungi, dan sekali lagi menyerukan semua pihak untuk segera menghentikan permusuhan, menjamin perjalanan yang aman bagi warga sipil dan pekerja bantuan, serta memastikan akses kemanusiaan yang berkelanjutan ke semua wilayah terdampak.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *