Tehehran, Purna Warta – Sayid Ali Khamenei menghadiri konferensi khusus dengan para perwira tinggi angkatan di Huseiniyah Imam Khomeini ra.
Dalam pertemuan ini, Pemimpin Revolusi Iran Sayid Ali Khamenei menyorot kondisi ekonomi Tehran, mulai dari pengurangan anggaran, penambahan investasi, produksi dan dukungan ke tingkat menengah.
“Hanya dengan pengerjaan serius para pejabat, hasil positif kinerja akan terasa di tengah kehidupan masyarakat,” jelasnya.
“Slogan ekonomi yang beberapa tahun terakhir dipilih itu ditujukan atas tujuan ini. kehidupan sehari-hari masyarakat mengalami sedikit kesulitan, ditambah lagi Corona dalam beberapa waktu ini.”
Dan untuk persoalan ekonomi ini, Sayid Ali Khamenei memperhatikan dua hal utama. Pertama, menurut Pemimpin Revolusi Iran, bukan pengetahuan atau kesadaran mengenai jalan keluar, “Tetapi masalah utamanya adalah kinerja serta upaya serius, keberanian dan perhatian yang dibutuhkan.”
Hal kedua yang menjadi sorotan Sayid Ali Khamenei adalah boikot ekstrim AS. “Boikot dan tekanan ekstrim AS adalah satu fakta pahit, itu adalah bentuk kejahatan AS bersama dengan sekutu Eropa-nya. Kejahatan ini sudah aktif bertahun-tahun, namun meningkat dalam tiga tahun terakhir.”
Jalan keluar embargo dan boikot sudah berkali-kali dilaksanakan. Beberapa kali perundingan, sindir Sayid Ali Khamenei, namun tidak menyelesaikan.
“Hal utamanya adalah meminimalisir dampak serta efek boikot dan embargo. Mungkin sulit dan berat, tapi hasil akhirnya akan sangat memuaskan.
Untuk meminimalisir efek buruk ini, semuanya memiliki modal dan potensi, dengan syarat kalian harus pusatkan fokus dan menuju langsung ke jantung problem.”
Sayid Ali Khamenei menambahkan opsi jalan keluar bukan berasal dari pihak luar. “Harus disadari bahwa jalan keluar tidak dibuka oleh pihak asing. Sebagian negara, yang pernah menjadi harapan, memusuhi kita. Tidak bisa membuka rekening atas klaim-klaim mereka.”
“Amerika tidak jelas sedangkan Eropa selalu mengambil langkah anti-Iran. Mereka intervensi berbagai masalah Kawasan dengan tidak benar, lalu mengatakan kepada Iran, jangan intervensi Kawasan. Ketika Inggris dan Prancis memiliki rudal pembunuh, demikian Jerman, mereka mengatakan, dilarang memiliki rudal.”
“Ini tidak ada hubungan sama sekali dengan kalian (Eropa-AS). Pertama perbaiki diri kalian dulu, setelah itu baru berpendapat.”
Baca juga: AS Uji Coba Peluncuran Bom Nuklir dengan Pesawat F-35 + Video