Tehran, Purna Warta – Duta Besar Iran untuk PBB dan organisasi internasional lainnya di Jenewa mengatakan nasionalisme sains merupakan hambatan dalam menegakkan hak asasi manusia karena dapat membatasi pertukaran ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi.
Baca Juta : Kejahatan di Gaza Ungkap Sifat Haus Darah Amerika dan Israel
“Nasionalisme sains, tindakan koersif unilateral, dan monopoli kekayaan intelektual dapat membatasi pembagian ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, yang dapat menciptakan hambatan yang lebih besar untuk menegakkan hak asasi manusia”, kata Ali Bahreini, yang juga ketua Forum Sosial Dewan Hak Asasi Manusia (HRC).
Komentar tersebut disampaikannya pada hari Kamis (21/3) saat menyampaikan laporan pertemuan Forum Sosial tahun 2023 pada sesi HRC ke-55.
Bahreini juga mengatakan bahwa peserta pertemuan Forum Sosial tahun 2023 menggarisbawahi bahwa akses terhadap manfaat terobosan ilmiah dan penerapannya merupakan salah satu hak asasi manusia yang mendasar.
Baca Juta : Kemiskinan di Kanada Bisa Memicu Pemberontakan Jika Tak Diatasi
Menurut perwakilan Iran, para peserta juga mendesak pemerintah untuk menghilangkan hambatan dalam meningkatkan literasi digital dan mempertahankan hak untuk mengakses komoditas dan layanan digital di tingkat global.