Teheran, Purna Warta – Mahasiswa di Universitas Teheran memenangkan medali perak pada Kompetisi Penemuan dan Inovasi Internasional ketiga untuk Anggota INV Federasi Penemu Internasional (IFIA).
Kompetisi Ide dan Penemuan Internasional ketiga diadakan pada tanggal 20 hingga 22 Agustus, baik secara langsung maupun online. Ehsan Aghajani Rizi, Ph.D. mahasiswa Pariwisata di Kampus Internasional Qeshm Universitas Teheran, memenangkan medali perak dunia atas penemuannya di bidang pariwisata. Medali emas pada kompetisi ini diraih wakil Inggris dan medali perunggu diraih wakil Jepang.
Baca Juga : AS Ringankan Sanksi Aset Iran yang Dibekukan di Korea Selatan
Federasi Internasional Asosiasi Penemu adalah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk menyebarkan budaya penemuan dan inovasi, mendukung transfer teknologi penemu, dan menjalin kerja sama dengan organisasi terkait.
IFIA bekerja sama erat dengan organisasi-organisasi internasional yang penting dalam mewujudkan tujuannya. Didirikan pada tahun 1968, IFIA berkantor pusat di Jenewa, Swiss, dan diakui sebagai organisasi utilitas publik oleh Republik dan Kanton Jenewa.
Karena tidak ada sistem yang mengakui penemu dan inovator asli, maka diusulkan untuk melembagakan suatu pengaturan dimana para inovator diakui dengan gelar berdasarkan kompetensi dan rekam jejak mereka sebagai anggota Chartered Innovators Council.
Disetujui untuk menggunakan gelar “INV” untuk penemu dan inovator
Baca Juga : Raisi: Iran Berwenang atas Pencairan Dana, Kapanpun Dibutuhkan
Ada kompetisi individu dan kelompok; Sebanyak 830 invensi dikirimkan oleh 1.500 inventor peserta kompetisi dari 50 negara.
Penemu berasal dari berbagai belahan dunia termasuk Amerika Serikat, Kanada, Australia, Jerman, Swiss, Swedia, Perancis, Belanda, Indonesia, Iran, Jepang, Korea Selatan, Maroko, Qatar, Bahrain, Lebanon, Polandia, Rusia, Hong Kong, Singapura, Brazil, Malaysia, Uni Emirat Arab, dan China, dll berpartisipasi dalam kompetisi tersebut.
Kriteria terpenting bagi anggota juri dalam peninjauan penemuan yang diajukan mencakup permintaan publik, ekonomis dan hemat biaya, serta ramah lingkungan.
Baca Juga : Sana’a: Kami Mencari Solusi Politik yang Komprehensif
Penemuan dan inovasi ini dikategorikan ke dalam 13 kelompok antara lain ilmu komputer (perangkat lunak), Permesinan, Teknik Sipil, Perlindungan Lingkungan, Pertanian, Kedokteran, Elektronika, Dirgantara, Mekanika, Genetika, dll.
Penemuan pemenang penghargaan
Soodabeh Davaran, seorang peneliti wanita dan profesor universitas Iran, memenangkan medali emas pada festival Teknofest 2023 yang diadakan oleh International Federation of Inventors’ Associations (IFIA) pada 27 April hingga 1 Mei di Istanbul, Turki.
Penelitiannya bertajuk “Nanofiber yang mengandung obat antibiotik dan ekstrak tumbuhan antimikroba untuk pengobatan luka infeksi yang kebal antibiotik.” IFIA adalah organisasi global yang mewakili dan mendukung para penemu dan asosiasi penemuan dari seluruh dunia.
Baca Juga : Perjalanan Delegasi Sana’a ke Riyadh untuk Selesaikan Perundingan
Pada tahun 2022, tim penemu asal Iran berhasil meraih medali emas pada International Invention Show ke-46 (INOVA 2022) yang digelar di Osijek, Kroasia, pada 12-15 Oktober.
Acara ini diselenggarakan oleh International Federation of Inventors’ Associations (IFIA) dan World Invention Intellectual Property Associations (WIIPA).
Sekitar seribu tim dari 40 negara, termasuk Jerman, Amerika Serikat, Jepang, Tiongkok, Korea Selatan, Swiss, Swedia, Norwegia, Prancis, Singapura, Kanada, Indonesia, dan Iran berpartisipasi dalam kompetisi INOVA.
Tim Iran berhasil meraih medali emas pada kategori periklanan dan pariwisata.
Baca Juga : Hackers Iran Tembus Jaringan Lebih dari 30 Perusahaan Israel
Iran berada di peringkat ke-11 dunia dalam bidang kekayaan intelektual, menurut laporan Indikator Kekayaan Intelektual Dunia 2021.
Pada bulan Desember 2021, pelajar Iran meraih 3 medali emas di bidang elektronik, kecerdasan buatan, dan pemrograman di India International Innovation and Invention Expo (INEX 2021).