Tehran, Purna Warta – Amir Abdullahian pada konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Azerbaijan Jeyhun Bayramov yang sedang berkunjung di Tehran, Senin (4/7) menegaskan bahwa “Sekali lagi kami menekankan dalam pembicaraan hari ini, masalah integritas wilayah negara-negara termasuk Republik Azerbaijan yang harus dijaga. Kami juga menegaskan kembali dukungan Iran untuk penyelesaian damai konflik Karabakh yang sedang berlangsung berdasarkan prinsip-prinsip terkenal dari hukum internasional,”
Baca Juga : Kerjasama Iran Dan Belarusia
“Sejak awal perselisihan Karabakh, Republik Islam Iran selalu menyatakan kesiapannya untuk membantu menyelesaikan konflik melalui dialog. Kami masih siap untuk melanjutkan dukungan dan bantuan kami dalam hal ini, sehingga masalah yang tersisa diselesaikan atas dasar penghormatan terhadap keutuhan wilayah dan kedaulatan para pihak yang terlibat dan melalui dialog politik, ”tambahnya.
Menurut laporan, Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan dan Presiden Azeri Ilham Aliyev bulan lalu mengumumkan bahwa negara masing-masing akan membentuk komisi keamanan dan delimitasi perbatasan yang menandakan langkah menuju penyelesaian konflik selama puluhan tahun atas wilayah Nagorno-Karabakh.
Ketegangan antara Yerevan dan Baku tetap tinggi lebih dari setahun, setelah kedua negara berperang memperebutkan wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan. Konflik enam minggu yang merenggut lebih dari 6.500 nyawa di kedua belah pihak berakhir pada bulan November 2020 dengan kesepakatan yang ditengahi Rusia yang membuat Azerbaijan sebagian besar menguasai wilayah itu.
Baca Juga : Pembangunan Pangkalan Militer Emirat-Israel di Socotra
Juga dalam sambutannya, Amir Abdullahian mengatakan Republik Islam Iran dan Azerbaijan telah menjernihkan semua kesalahpahaman sebelumnya antara dua negara Muslim tetangga.
Ketegangan pecah antara Tehran dan Baku pada Oktober 2021 setelah menteri luar negeri Iran mengeluarkan peringatan tentang provokasi tertentu oleh rezim Israel di dekat perbatasan Iran dengan Azerbaijan.
Rezim, katanya, telah menggunakan peningkatan ketegangan terbaru antara Azerbaijan dan Armenia di wilayah Nagorno-Karabakh pada tahun 2020 untuk membangun kehadiran di beberapa bagian Azerbaijan.
Ketegangan mulai berkobar setelah presiden Azerbaijan mengkritik latihan militer oleh Angkatan Darat Iran di bagian barat laut negara itu. Tehran membalas dengan mengatakan bahwa mengadakan latihan adalah bagian dari kedaulatan nasional, dirinya memperingatkan bahwa kegiatan anti-Iran Israel di negara-negara tetangga tidak akan ditoleransi.
Baca Juga : Iran Kecam Tindakan AS dan Eropa Atas Anti Iran Dalam Proses JCPOA
Tetapi kemudian Azerbaijan membebaskan dua pengemudi truk Iran yang penangkapannya telah merusak hubungan antara Baku dan Tehran.
Langkah tersebut menandai pencairan antara kedua negara seminggu setelah menteri luar negeri mereka setuju untuk menyelesaikan masalah melalui dialog.