Al-Quds, Purna Warta – Rezim Israel terus melanjutkan perang genosida biadabnya terhadap warga Palestina saat agresi di Jalur Gaza yang terkepung memasuki hari ke-300, dengan jumlah korban yang terdokumentasi melampaui 130.000 orang, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak.
Baca juga: Fuad Shukr, Komandan Tinggi Hizbullah Dibunuh oleh Israel di Beirut
Media Palestina pada hari Kamis (1/8) melaporkan 35 korban tewas dan 55 korban luka-luka, yang telah dipindahkan ke rumah sakit di seluruh Gaza selama 24 jam terakhir sebagai akibat dari serangan Israel di wilayah yang diblokade tersebut.
Di Kota Gaza, seorang warga sipil tewas dan yang lainnya luka-luka dalam serangan udara Israel terhadap sekelompok warga sipil di sekitar bundaran Kuwait di selatan kota tersebut, menurut kantor berita resmi Palestina WAFA.
Pesawat tempur Israel melepaskan tembakan ke beberapa lokasi di sebelah barat kota Rafah di Jalur Gaza selatan, sementara kendaraan pendudukan melepaskan tembakan ke arah wilayah timur kamp pengungsi al-Maghazi dan al-Masdar di Gaza tengah.
Delapan warga sipil tewas dan sejumlah lainnya cedera setelah jet tempur pendudukan Israel menargetkan kendaraan sipil di dekat pintu masuk kamp al-Maghazi.
Sejumlah korban masih tertimbun reruntuhan atau di jalan, dan ambulans serta kru pertahanan sipil tidak dapat menjangkau mereka.
Jumlah korban terbaru ini membuat jumlah korban tewas warga Palestina menjadi 39.480. Sebanyak 91.128 lainnya juga terluka sejak rezim Israel melancarkan perang tanpa ampun di Gaza pada 7 Oktober 2023 yang kini memasuki hari ke-300 setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa yang mengejutkan ke wilayah pendudukan sebagai tanggapan atas kejahatan rezim pendudukan yang semakin intensif terhadap rakyat Palestina.
Baca juga: Wesleey Fofana Maafkan Ucapan Rasis Enzo Fernandez
Tel Aviv juga telah memberlakukan “pengepungan total” di Gaza, memutus pasokan bahan bakar, listrik, makanan, dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.
Kantor Media Pemerintah di Gaza mengatakan pada hari Selasa bahwa Israel telah menewaskan sedikitnya 16.000 anak di wilayah yang dikepung itu sejak Oktober.