Purna Warta – Beijing memperingatkan bahwa undang-undang anti-Cina yang disahkan oleh Joe Biden akan menghadapi balasannya jika Washington tidak merubah sikap mereka. Cina akan membalas intimidasi Amerika jika tidak ada perubahan kebijakan dan sikap dari Amerika.
Masalah yang ada sekarang adalah Amerika membuat rencana untuk melawan pengaruh Cina dengan menyiapkan 8 miliar dollar dalam inisiatif keamanan Indo-Pasifik. Dana tersebut meliputi bantuan militer kepada Taiwan dan pelarangan TikTok jika tidak dijual oleh Cina kepada Amerika dalam 12 bulan ke depan. Biden mendesak supaya Amerika berhenti bergantung kepada Cina terkait impor material. Ia juga melabeli pemimpin Cina sebagai orang jahat yang melakukan hal jahat jika memiliki masalah.
Baca juga: Steven Spielberg Akan Membantu Kampanye Biden
Jubir Kementerian Luar Negeri Cina Lin Jian mengklaim pada hari Minggu (28/04) bahwa aksi terkini Amerika mengganggu kedaulatan Cina. “Kami meminta Amerika untuk menghormati kepentingan utama Cina dan tidak membuat opini negatif terkait Cina” katanya kepada reporter di Beijing. “Jika tidak, maka Cina akan mengambil langkah kuat dan tegas untuk menjaga kedaulatan, keamanan dan kepentingan kami”.
Cina mengklaim kedaulatan mereka atas Taiwan dan menganggapnya sebagai salah satu provinsi Cina. Bantuan Amerika terhadap Taiwan yang terbaru ini melanggar prinsip one-China yang sudah diakui oleh Amerika sendiri. Lin mengatakan bahwa hal tersebut mengirim sinyal yang keliru terhadap para separatis Taiwan. Ia memperingatkan bahwa Washington lagi-lagi mengungkap sikap hegemonik dan intimdatif mereka.
Tensi kedua negara baru-baru ini meningkat setelah kunjungan Antony Blinken. Sepulangnya dari Cina Blinken menuduh Cina melakukan interfensi terhadap pemilu Amerika yang kemudian secara tegas dibantah oleh Cina.