Tehran, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Yordania dengan tegas menolak rencana relokasi dan pemindahan warga Palestina dan pemukiman kembali mereka secara paksa ke negara-negara tetangga.
Baca Juga : Majelis Umum PBB Serukan Dukungan Berkelanjutan untuk UNRWA di Tengah Pemotongan Dana
Dalam pertemuan di sela-sela sesi ke-55 Dewan Hak Asasi Manusia PBB di Jenewa pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi dan timpalannya dari Iran Hossein Amirabdollahian membahas perkembangan terkini di Gaza.
Menghargai upaya diplomatik Iran untuk mengakhiri perang di Gaza, Safadi mengatakan negaranya akan melakukan segala upaya untuk menghentikan perang dan menyelesaikan krisis di Palestina sementara Tepi Barat dan Masjid Al-Aqsa juga rentan terhadap krisis dan tantangan baru menjelang Perang Gaza. Bulan suci Ramadhan bagi umat Islam.
Dia juga menyatakan penolakan keras Yordania terhadap rencana pemindahan paksa warga Palestina dan relokasi mereka ke negara tetangga.
Sementara itu, Amirabdollahian merujuk pada usulan Iran untuk mengadakan pertemuan darurat tingkat menteri Organisasi Kerjasama Islam (OKI) mengenai tragedi Gaza, dan berharap pertemuan itu akan diadakan sesegera mungkin.
Mengacu pada pertemuannya baru-baru ini dengan para pemimpin perlawanan Palestina di Beirut dan Doha serta rencana politik mereka untuk Gaza pascaperang, menteri luar negeri Iran menyerukan dukungan internasional terhadap mekanisme Palestina-Palestina untuk pemerintahan Gaza dan Tepi Barat setelah perang.
Amirabdollahian juga mengecam dukungan AS yang terus berlanjut terhadap rezim Zionis, kurangnya tekad Washington untuk mengakhiri perang, dan kebijakan Perdana Menteri Israel yang suka berperang sebagai alasan utama di balik genosida yang tiada henti terhadap rakyat Palestina.
Baca Juga : Ketegasan Menteri Pertahanan Yaman terhadap Koalisi Amerika
Setidaknya 29.690 warga Palestina telah tewas dan 69.870 lainnya terluka dalam serangan Israel di Gaza sejak 7 Oktober.