Teheran, Purna Warta – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah memperkuat layanan medis darurat Iran dengan menyumbangkan 40 defibrillator eksternal otomatis (AED) dan 1.250 bantalan AED kepada Organisasi Manajemen Darurat Nasional Iran (NEMO), yang didanai bersama oleh Uni Eropa.
Sumber daya ini secara signifikan akan meningkatkan kapasitas pra-rumah sakit NEMO. Aset-aset tersebut akan didistribusikan secara strategis ke provinsi Hormozgan, Kerman, Razavi Khorasan, serta Sistan dan Balouchestan. Provinsi-provinsi ini sering menghadapi tantangan dalam mengakses sumber daya medis yang memadai selama situasi darurat.
AED dapat menyelamatkan nyawa selama serangan jantung mendadak. AED secara efektif memonitor ritme jantung dan memberikan kejutan listrik untuk mengembalikan fungsi jantung normal. Desainnya yang mudah digunakan berarti AED dapat dioperasikan dengan pelatihan medis minimal, menjadikannya aset yang sangat berharga dalam tim tanggap darurat.
Meningkatnya ketersediaan AED, petugas pertolongan pertama dan personel darurat di provinsi-provinsi sasaran akan lebih siap untuk memberikan perawatan yang tepat waktu dan efektif kepada mereka yang membutuhkan,” kata Dr Syed Jaffar Hussain, Perwakilan WHO dan Kepala Misi di Republik Islam Iran.
“Sumbangan ini, yang didanai bersama oleh kantor bantuan kemanusiaan UE, menggarisbawahi komitmen kami untuk memperkuat sistem kesehatan dan meningkatkan layanan medis darurat bagi kelompok rentan, termasuk migran Afghanistan dan pencari suaka di seluruh Republik Islam Iran.”
Inisiatif ini sejalan dengan misi WHO untuk memastikan akses universal terhadap layanan kesehatan berkualitas, terutama di wilayah subnasional dalam konteks krisis kemanusiaan. Dengan memberdayakan otoritas lokal dan penyedia layanan kesehatan dengan sumber daya penting, Kantor WHO di Republik Islam Iran bertujuan untuk mendukung sistem kesehatan yang berketahanan dan berkelanjutan di provinsi-provinsi sasaran.