Beirut, Purna Warta – Seorang pejabat senior gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon memuji Operasi Badai Al-Aqsa yang “belum pernah terjadi sebelumnya” terhadap rezim Israel, dan menggambarkannya sebagai “titik balik” bagi masa depan Palestina.
Baca Juga : Biadab, Rezim Zionis Putuskan Saluran Air ke Gaza
Operasi Badai Al-Aqsa “adalah operasi luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya sejak berdirinya rezim Zionis pada tahun 1948 dan kami yakin ini akan menjadi titik balik di masa depan,” Sheikh Naim Qassem, wakil sekretaris jenderal Hizbullah, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan program “Tatap Muka” Press TV pada hari Selasa (7/11).
“Hal ini menanamkan benih yang akan mengarah pada kemunduran dan kejatuhan rezim, karena hal ini mengungkap bahwa kemampuan keamanan Israel sangat lemah. Tentara Israel sangat lemah. Dan para politisi tidak tahu apa-apa dan tidak bisa membayangkan masa depan,” tambahnya.
Sheikh Qassem melanjutkan dengan mengatakan bahwa Israel adalah “entitas buatan” yang menunjukkan bahwa mereka memiliki kekuatan, namun pada kenyataannya mereka memiliki kelemahan yang mendalam, tidak hanya dalam pendudukan dan proyek agresifnya tetapi juga dalam kinerja misinya. aparat militer dan keamanan.
Pejabat Hizbullah lebih lanjut mencatat bahwa Operasi Badai al-Aqsa yang “hebat dan menakjubkan” adalah hasil perlawanan yang bermartabat dan berpengaruh” dan merupakan “indikasi keberanian, keberanian dan kebenaran” rakyat Palestina.
“Kami menganggap apa yang kami saksikan adalah operasi besar yang akan berdampak… pada perjuangan Palestina,” katanya.
Sheikh Qassem juga mencatat bahwa tujuan semua kelompok perlawanan adalah untuk mengalahkan Israel dan meraih kemenangan. Oleh karena itu, katanya, kelompok perlawanan perlu bekerja sama karena “operasi ini sukses besar.”
Baca Juga : 6 Rudal Hantam Pangkalan Amerika
“Jika ada cabang atau faksi dalam aliansi perlawanan yang menang, ini berarti seluruh perlawanan di kawasan telah menang,” tegasnya.
Mengenai aksi militer Hizbullah dalam mendukung Palestina, Sheikh Qassem mengatakan partisipasi gerakan Lebanon dalam pertempuran ini adalah bagian tak terpisahkan dari operasi perlawanan, dan menekankan bahwa upaya bersama diperlukan untuk mengakhiri agresi Israel terhadap warga sipil di Gaza yang terkepung. Mengupas.
Israel melancarkan perangnya di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Palestina Hamas melancarkan Operasi Badai Al-Aqsa ke wilayah pendudukan sebagai tanggapan atas kejahatan intensif rezim Israel terhadap rakyat Palestina.
Tel Aviv juga memblokir pasokan air, makanan, dan listrik ke Gaza, sehingga membuat jalur pantai tersebut mengalami krisis kemanusiaan.
Menurut kementerian kesehatan yang berbasis di Gaza, setidaknya 10.328 warga Palestina telah tewas dalam serangan tersebut, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, sementara hampir 26.000 lainnya terluka.
Hizbullah telah terlibat dalam bentrokan dengan Israel sejak rezim tersebut melancarkan invasi besar-besaran ke Gaza bulan lalu.
Baca Juga : Serangan Yaman Terus Berlanjut Sampai Agresi Israel Berhenti
Sekretaris Jenderal Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah mengatakan pada hari Jumat bahwa semua opsi tersedia untuk melawan Israel, dan mendesak rezim Zionis untuk segera menghentikan agresinya terhadap warga Palestina di Gaza.
Berbicara dalam pidato yang disiarkan televisi, Nasrallah mengulangi bahwa Hizbullah siap menghadapi segala kemungkinan.