Damaskus, Purna Warta – Warga Suriah mengadakan unjuk rasa di wilayah Deir Ez-Zor di timur laut negara itu sebagai protes terhadap pendudukan Amerika Serikat dan mengutuk tindakan para penjajah dalam mencuri minyak dan sumber daya alam negara mereka.
Baca Juga : Menlu Iran: Penundaan Mengutuk Penodaan Al-Qur’an Tunjukkan ‘Standar Ganda’
Menurut kantor berita resmi Suriah SANA, pada hari Rabu, unjuk rasa diadakan oleh warga dari tujuh kota yang dibebaskan di pinggiran utara Deir Ez-Zor untuk menyatakan dukungan mereka kepada Tentara Arab Suriah dan mengutuk pendudukan Amerika Serikat.
Pasukan pendudukan Amerika Serikat mencoba mencuri sejumlah minyak Suriah dari ladang Al-Jazeera dan mengirimnya melalui penyeberangan ilegal ke pangkalan mereka, menggunakan puluhan truk tanker ke Irak utara serta membawa peralatan dan bahan logistik ke pangkalan militer ilegal mereka di Al-Hasakah.
Menurut laporan ini, warga Suriah mengadakan unjuk rasa di wilayah Deir Ez-Zor di timur laut negara itu sebagai protes terhadap pendudukan Amerika Serikat dan mengutuk tindakan penjajah dalam mencuri minyak dan sumber daya alam negara mereka.
Selama beberapa hari terakhir dan berturut-turut, pasukan pendudukan Amerika Serikat telah mencuri minyak dengan 39 truk tanker penuh minyak dengan partisipasi milisi SDF serta memindahkannya ke Irak utara melalui penyeberangan ilegal.
Baca Juga : Jenderal Tertinggi: Iran Akan Intensifkan Serangan Terhadap Kelompok Teroris Irak
Menurut laporan kantor berita SANA mengutip sumber lokal di wilayah Al-Ya’rubiyah: Pasukan pendudukan Amerika Serikat telah memindahkan 39 truk tanker penuh minyak Suriah – yang dicuri – ke pangkalan mereka di Irak utara.
SANA menambahkan: Kargo minyak Suriah curian diangkut ke Irak melalui penyeberangan ilegal Al-Mahmudiyah di pinggiran timur Al-Hasakah.
Dengan kekalahan kelompok teroris ISIS sebagai lengan militer Amerika di Suriah pada tahun 2017, pasukan Amerika Serikat secara langsung menggantikan kelompok ini dan mulai mengekstraksi dan mencuri minyak Suriah dari waktu ke waktu.
Baca Juga : Rasis dan Brutal Hadapi Demonstran, Prancis Hadapi Kritikan Keras PBB