HomeTimur TengahWarga Iran Datang ke Tempat Pemungutan Suara untuk Memilih Presiden Baru

Warga Iran Datang ke Tempat Pemungutan Suara untuk Memilih Presiden Baru

Teheran, Purna Warta – Tempat pemungutan suara di seluruh Iran dibuka pada Jumat pagi untuk pemilihan presiden ke-14 pada pukul 8 pagi waktu setempat dan akan terus menerima pemilih selama sepuluh jam. Namun, Kementerian Dalam Negeri dapat memperpanjang periode pemilihan jika diperlukan. Warga Iran datang ke tempat pemungutan suara segera setelah dibuka untuk memilih presiden baru negara itu.

Baca juga: Iran adakan Pilpres Hari ini, Ayatullah Khamenei Ikut Memilih

Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Sayyid Ali Khamenei memberikan suara segera setelah pemungutan suara dimulai.

Lebih dari 61.450.000 warga Iran yang memenuhi syarat dapat mengambil bagian dalam pemilihan presiden yang sedang berlangsung di dalam negeri dan luar negeri.

Orang yang lahir pada atau sebelum 28 Juni 2006, memenuhi syarat untuk memilih. Sekitar 59.000 tempat pemungutan suara telah disiapkan di seluruh negeri, termasuk lebih dari 15.000 tempat pemungutan suara bergerak.

Sebanyak 340 tempat pemungutan suara juga telah disiapkan di 100 negara untuk memungkinkan warga negara Iran ikut serta dalam pemilu.

Pasukan dari Kepolisian, Korps Garda Revolusi Islam (IRGC), dan Basij bertugas untuk memastikan keamanan pemilu.

Ada empat kandidat yang mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan tersebut, termasuk Saeed Jalili, Mostafa Pourmohammadi, Mohammad Baqer Qalibaf, dan Masoud Pezeshkian. Dua calon lainnya, Alireza Zakani dan Amir Hossein Qazizadeh Hashemi, mengundurkan diri dari pemilihan pada hari Rabu dan Kamis.

Para kandidat telah dipilih oleh Dewan Konstitusi dari 80 pelamar yang mencalonkan diri sebagai presiden.

Pemerintahan baru, yang ke-14 setelah kemenangan Revolusi Islam pada tahun 1979, akan mengambil alih kekuasaan pada akhir Juni atau awal Juli dan menjabat selama empat tahun.

Baca juga: Memata-matai ICC: Belanda Panggil Utusan Israel Minta Penjelasan

Pemungutan suara berlangsung setahun lebih cepat dari jadwal, karena Presiden Iran Ebrahim Raisi meninggal dunia pada bulan Mei.

Sebuah helikopter yang membawa Presiden Raisi dan rombongannya jatuh di hutan pegunungan barat laut pada tanggal 19 Mei, menewaskan presiden, Menteri Luar Negeri Hossein Amirabdollahian, dan enam orang lainnya.

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here