Tehran, Purna Warta – Wakil Presiden Iran untuk Urusan Perempuan dan Keluarga Ensieh Khazali telah mengakhiri kunjungannya ke New York, di mana ia menghadiri Sidang ke-68 Komisi Status Perempuan.
Di New York, Khazali menyampaikan pidato pada sesi tersebut dan mengadakan 19 pertemuan bilateral dengan perwakilan yang berpartisipasi mengenai berbagai isu termasuk perlunya menghentikan penderitaan rakyat Gaza.
Baca Juga : Iran Umumkan Rencana untuk Cegah Serangan Udara Israel di Suriah
Khazali bertemu dengan ketua bergilir Komisi Status Perempuan, yang merupakan duta besar Filipina untuk PBB dan juga bernegosiasi dengan para menteri dan delegasi dari Lebanon, Sierra Leone, Arab Saudi, Finlandia, Qatar, Turki, Armenia, Uzbekistan, Aljazair, Norwegia, Mesir, Libya, Kuwait, Zimbabwe, Nigeria, Afrika Selatan, Oman dan Polandia.
Ia juga menyampaikan pidato pada dua panel yang diadakan di sela-sela sesi PBB mengenai perempuan, keluarga dan masyarakat.
Panel pemberdayaan perempuan dan masyarakat maju, yang diselenggarakan di bawah inisiatif Republik Islam Iran, mendapat sambutan positif dari para peserta dari seluruh dunia.
Selama enam hari tinggal di New York, Khazali juga mengadakan pembicaraan online dengan para profesor Iran, mahasiswa dan aktivis sosial di Amerika Serikat dan bertemu dengan anggota staf misi tetap Republik Islam di PBB.
Sebelum meninggalkan New York, dia mengatakan kepada IRNA dalam sebuah wawancara bahwa dia akan memberi tahu perempuan dari negara lain tentang pencapaian dan keberhasilan perempuan di Iran.
Khazali berharap agar pendekatan dan ide-ide tersebut dapat bersatu untuk membuka jalan bagi penyelesaian permasalahan perempuan melalui interaksi dan sinergi.
Beliau lebih lanjut berbicara tentang masalah Gaza dan masalah anak-anak, perempuan dan semua orang di sana.
Warga Gaza menderita kelaparan, tekanan dan pembantaian, katanya, seraya menekankan perlunya mengutuk perang genosida yang dilakukan rezim Israel di Jalur Gaza dan menghentikan penderitaan orang-orang tertindas di sana.
Sebagai ketua delegasi resmi, Khazali berangkat ke New York pada Minggu (10 Maret) untuk menghadiri Sidang Komisi Status Perempuan PBB ke-68, yang dihadiri oleh 101 delegasi tingkat tinggi dari seluruh dunia.
Baca Juga : Presiden Raisi Tekankan Dukungannya pada Ekonomi Digital dan Tekhnologi AI
Saat ini, 10,3% perempuan hidup dalam “kemiskinan ekstrim” dan mereka lebih miskin dibandingkan laki-laki.
Meski sidang PBB berusaha memperhatikan langkah-langkah pengentasan kemiskinan, namun perempuan di Palestina semakin miskin setiap detiknya akibat perang rezim Zionis di Gaza.
Lebih dari 31.000 warga Palestina, termasuk sebagian besar perempuan dan anak-anak, telah terbunuh di Gaza sejak 7 Oktober 2023.