Tehran, Purna Warta – Wakil Presiden Pertama Iran Mohammad Mokhber memberikan penghormatan kepada mendiang penasihat militer yang gugur dalam serangan udara Israel baru-baru ini di Suriah, dan menggarisbawahi bahwa serangan rezim Zionis di tanah Suriah merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional.
Kerumunan besar orang Iran pada hari Selasa (3/4) mengambil bagian dalam prosesi pemakaman yang diadakan untuk dua penasihat militer yang syahid di Damaskus oleh militer Israel.
Upacara untuk penasihat militer Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) Milad Heidari dan Meqdad Mehqani yang diadakan di Tehran, juga diikuti oleh pejabat senior pemerintah dan militer, termasuk Komandan IRGC Mayor Jenderal Hossein Salami, Komandan Pasukan Qods IRGC Esmayeel Qaani dan Mokhber .
Mokhber menggambarkan serangan rezim Zionis di tanah Suriah sebagai “pelanggaran hukum internasional”.
“Serangan semacam itu juga merupakan indikasi runtuhnya rezim pendudukan,” katanya kepada wartawan di sela-sela upacara pemakaman.
Para pejabat Iran telah menggarisbawahi bahwa Tehran berhak untuk menanggapi dan membalas terorisme negara rezim Israel pada waktu dan tempat yang tepat setelah kesyahidan para penasihat militer Iran.
Sejak 2011, Suriah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing, akibatnya Daesh (juga dikenal sebagai ISIS atau ISIL) dan kelompok teror lainnya muncul di negara Arab tersebut.
Iran mempertahankan misi penasihat di negara yang dilanda perang atas permintaan Damaskus, membantu dalam menghadapi terorisme yang didukung asing. Beberapa anggota IRGC sejauh ini telah menjadi martir dalam pertempuran melawan teroris di Suriah.
Israel telah menjadi pendukung utama kelompok teroris selama perang dan sering menargetkan posisi militer di Suriah, terutama gerakan perlawanan Libanon Hizbullah yang telah memainkan peran kunci dalam membantu Angkatan Darat Suriah dalam perang melawan teroris yang didukung asing.