Tehran, Purna Warta – Dilansir dari Iran Press, utusan Yaman untuk Iran, Ebrahim Al-Dailami, mengatakan sejarah akan mengingat bahwa pada saat Yaman sendirian dan membutuhkan bantuan hanya Iran dan pemimpin Republik Islam yang memberikan bantuan.
Dalam konferensi ilmiah tentang studi sekte Syiah yang diadakan di Universitas Jondi Shapour, provinsi Khuzestan, pada hari Kamis (23/6) Al-Dailami menyebut Republik Islam dan Yaman, simbol realisasi Islam murni Nabi Muhammad dan memuji Imam Khomeini yang mengibarkan bendera Islam dan menolak arogansi global.
Utusan itu mengatakan Ansarallah adalah simbol perlawanan Yaman dan merupakan pemimpin dan pembawa bendera pemberontakan.
Mengacu pada penandatanganan nota kesepahaman antara San’aa dan Dezful sebagai kota kembar, Al-Dailami mengatakan, “Kami berharap MoU akan membuka jalan bagi pertukaran budaya, penyebab dan keyakinan antara kedua kota dan akan menyebabkan baru pergerakan untuk kota-kota lain.”