New York, Purna Warta – Duta Besar Tetap Iran untuk PBB mengatakan program rudal dan ruang angkasa negaranya sepenuhnya sesuai dengan hak sahnya berdasarkan hukum internasional.
Baca Juga : Iran: Perlunya Gencatan Senjata Jangka Panjang di Gaza
Amir Said Iravani menyampaikan pernyataan tersebut dalam suratnya pada hari Senin (27/11) kepada Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa Antonio Guterres dan presiden bergilir Dewan Keamanan.
Suratnya datang sebagai tanggapan atas surat sebelumnya yang dikirim oleh utusan Israel untuk badan dunia tersebut, yang mengklaim bahwa peluncuran satelit Noor-3 oleh Iran menggunakan Kendaraan Peluncuran Luar Angkasa (SLV) Qased (Messenger) pada 27 September 2023 merupakan pelanggaran terhadap Resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.
“Klaim dalam surat tersebut sama sekali tidak berdasar karena Iran tidak pernah melakukan tindakan apa pun yang bertentangan dengan Resolusi 2231Dewan Keamanan,” kata duta besar Iran.
Iravani menambahkan, “Iran telah berulang kali menegaskan bahwa semua aktivitas yang berkaitan dengan program rudal dan luar angkasanya sepenuhnya sesuai dengan hak sahnya berdasarkan hukum internasional.”
Baca Juga : Iran Peringatkan Rencana Israel Untuk Picu Ketegangan di Asia Barat
“Selain itu, Iran secara konsisten menyatakan bahwa program rudal dan luar angkasanya berada di luar lingkup dan kompetensi Resolusi 2231 (2015) Dewan Keamanan dan lampirannya,” katanya.
Utusan Iran untuk PBB menyatakan bahwa klaim tak berdasar rezim Israel bertujuan untuk mengalihkan perhatian dari “kejahatan keji yang dilakukan rezim apartheid terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza.”
“Tuduhan Iran melakukan aktivitas destabilisasi di kawasan tampaknya tidak lebih dari upaya putus asa rezim Israel untuk menghindari pertanggungjawaban atas kejahatan perang, genosida, dan kejahatan terhadap kemanusiaan yang telah dan sedang dilakukan di wilayah pendudukan Palestina,” ujarnya.
Iravani mengakhiri suratnya dengan mendesak komunitas internasional “dan, khususnya, Dewan Keamanan PBB untuk meminta pertanggungjawaban rezim Israel atas kekejaman ini.”
Sebelumnya pada bulan Oktober, Iravani telah menulis surat serupa kepada Sekjen PBB dan presiden Dewan Keamanan setelah Inggris, Jerman dan Perancis mengklaim dalam suratnya kepada PBB bahwa aktivitas luar angkasa Iran, termasuk peluncuran kapal satelit Qased, melanggar resolusi Dewan Keamanan.
Baca Juga : Panglima Militer: Angkatan Laut Iran Memainkan Peran Utama dalam Keamanan Regional
“Kami menegaskan kembali, sekali lagi, bahwa Iran bertekad untuk melanjutkan aktivitasnya yang berkaitan dengan rudal balistik dan kendaraan peluncur ruang angkasa, yang keduanya merupakan hak sahnya berdasarkan hukum internasional dan diperlukan untuk menjaga keamanan serta kepentingan sosial ekonominya,” katanya dalam surat itu.
“Kami memperingatkan terhadap pendekatan politik apa pun yang digunakan oleh negara-negara maju tertentu yang memiliki program luar angkasa yang berupaya menjelekkan penggunaan teknologi luar angkasa untuk tujuan damai oleh negara-negara berkembang dengan dalih yang tidak masuk akal seperti kekhawatiran proliferasi,” kata diplomat Iran tersebut.