Tehran, Purna Warta –– Iran mengatakan kepada PBB bahwa mereka mempunyai hak untuk menanggapi tindakan agresi apa pun yang dilakukan Israel, di tengah ketegangan menyusul serangan militer balasan yang belum pernah terjadi sebelumnya oleh negara tersebut yang mengenai sasaran jauh di dalam wilayah pendudukan Israel bulan lalu.
Baca Juga : Proposal Iran kepada IsDB untuk Biayai Proyek dengan Tarif Preferensi Disetujui
Duta Besar Iran dan Wakil Tetap Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani menyampaikan pengumuman tersebut melalui surat yang ditujukan kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan Presiden Dewan Keamanan PBB Vanessa Frazier.
Surat tersebut muncul sebagai tanggapan atas korespondensi yang disampaikan oleh rezim Israel kepada dua otoritas PBB sebelum dan sesudah serangan Iran terhadap rezim tersebut pada tanggal 13 April. Operasi tersebut, yang diberi nama True Promise, dilakukan sebagai tanggapan atas serangan Israel terhadap konsulat Iran di Damaskus, Suriah pada hari Sabtu. 1 April yang menewaskan komandan senior militer Iran.
Iravani menolak tuduhan yang dilontarkan terhadap Iran dalam surat rezim Israel kepada otoritas PBB dan mengatakan bahwa tuduhan tersebut sebagian besar ditujukan untuk mengalihkan perhatian global dari agresi brutal Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 34.500 orang sejak awal Oktober.
Utusan tersebut mengatakan bahwa serangan pesawat tak berawak dan rudal Iran terhadap Israel merupakan bentuk pelaksanaan hak yang melekat pada negara tersebut untuk membela diri sebagaimana diuraikan dalam Pasal 51 Piagam PBB.
Dia menegaskan kembali bahwa Iran tidak pernah memulai perang melawan Israel dan tidak berniat melakukan hal yang sama di masa depan.
Baca Juga : Parlemen Iran: Kekerasan pada Demonstrasi Anti Israel Tidak Ada Gunanya
“Namun, Iran mempunyai hak yang melekat di bawah hukum internasional untuk menanggapi setiap penggunaan kekuatan atau tindakan agresi terhadap kedaulatan, integritas dan keamanan wilayah, serta kepentingan nasionalnya,” kata Iravani.0