Damaskus, Purna Warta – Pertahanan udara Suriah telah mencegat sebagian besar rudal Israel di dekat ibu kota negara tersebut, Damaskus, di tengah meningkatnya tindakan agresi rezim terhadap negara Arab menyusul serangan berdarah terhadap warga Palestina di Jalur Gaza yang terkepung.
Baca Juga : Burkina Faso dan Rusia Kembali Jalin Hubungan Diplomatik setelah 3 Dekade Beku
“Sekitar pukul 23.55. waktu setempat (2055 GMT) pada hari Kamis (28/12), musuh Israel melakukan serangan udara dari arah Dataran Tinggi Golan yang diduduki, dan menargetkan sejumlah lokasi di sisi selatan Damaskus,” dikutip kantor berita resmi Syria Arab (SANA). kata sumber militer yang tidak disebutkan namanya.
Sumber itu menambahkan bahwa pertahanan udara Suriah menembak jatuh sebagian besar rudal tersebut. Laporan tersebut mencatat tidak ada korban jiwa dalam aksi mogok tersebut, namun terdapat kerugian materil. Serangan itu terjadi sehari setelah Bandara Internasional Damaskus dibuka kembali setelah serangan Israel berulang kali.
Israel mengobarkan perang berdarah di Gaza pada 7 Oktober setelah gerakan perlawanan Hamas Palestina melancarkan Operasi Badai al-Aqsa di wilayah pendudukan sebagai pembalasan atas kejahatan gencarnya rezim Tel Aviv terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Sejak dimulainya agresi, rezim Tel Aviv telah membunuh 21.320 warga Palestina, sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 55.600 lainnya. Mereka juga memberlakukan “pengepungan total” terhadap wilayah pesisir tersebut, memutus bahan bakar, listrik, makanan dan air bagi lebih dari dua juta warga Palestina yang tinggal di sana.
Israel sering menargetkan posisi militer di Suriah, terutama gerakan perlawanan Lebanon, Hizbullah, yang memainkan peran penting dalam membantu tentara Suriah dalam memerangi teroris yang didukung asing. Rezim Tel Aviv jarang berkomentar mengenai serangannya terhadap wilayah Suriah, yang oleh banyak orang dilihat sebagai reaksi spontan terhadap keberhasilan pemerintah Suriah dalam menghadapi dan memusnahkan terorisme.
Baca Juga : WHO Ingatkan Bahaya Besar; Gaza Tidak lagi Memikili Rumah Sakit Memadai
Israel telah menjadi salah satu pendukung utama kelompok teroris yang menentang pemerintahan Presiden Bashar al-Assad yang terpilih secara demokratis sejak militansi yang didukung asing meletus di Suriah.