Uni Eropa: Israel Gunakan Kelaparan Sebagai Senjata

Kelaparan

Brussels, Purnawarta – Menteri Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell pada Senin (18/3) bahwa Israel menggunakan kelaparan sebagai senjata di Jalur Gaza. “Di Gaza, kita tidak lagi berada di garis kelaparan, melainkan kita sudah berada pada kondisi kelaparan yang mengancam ribuan jiwa,” ujarnya dalam pembukaan konferensi bantuan kemanusiaan untuk Gaza yang digelar di Brussels, Belgia.

Baca Juga : Suasana Bulan Ramadhan di Suriah

Sejumlah negara dilaporkan berhasil mengirim makanan ke wilayah utara Gaza melalui jalur udara. Meski begitu, organisasi-organisasi penyalur bantuan mengatakan bahwa kiriman tersebut tetap tidak dapat menggantikan pengiriman bantuan secara massif yang dibutuhkan 2,3 juta populasi Gaza. Hal itu hanya bisa dilakukan apabila Israel tidak menghalangi jalur-jalur masuknya bantuan. “Hal ini sungguh tidak bisa diterima. Kelaparan dijadikan senjata. Israel sedang membuat kelangkaan makanan,” tambah Borrell.

Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz merespon Borrell dengan mengatakan bahwa apa yang dilakukan Israel adalah membela diri. “Berhenti mengecam Israel dan akuilah hak kami untuk membela diri di hadapan kejahatan Hamas,” tukasnya. Katz bahkan mengatakan bahwa sebenarnya Israel membolehkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza namun Hamas mengganggu proses tersebut dengan bekerjasama dengan UNRWA.

Baca Juga : Tentara Israel Benarkan Adanya Serangan Rudal Yaman

Saat ini, kedua pihak sedang melakukan perundingan mengenai nasib perang Gaza. Hamas yang diwakili oleh mediatornya dari Mesir dan Qatar menuntut Israel untuk menghentikan serangannya secara permanen, melepaskan tawanan Palestina di penjara Israel serta membiarkan bantuan kemanusiaan masuk ke Jalur Gaza yang dilanda kelaparan. Israel bersikeras takkan menghentikan serangan secara permanen meski seluruh tawanan Israel dibebaskan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *