Damaskus, Purna Warta – Presiden Ukraina memutuskan hubungan dengan Suriah dengan dalih keputusan Damaskus tentang republik Donetsk dan Luhansk yang memproklamirkan diri.
Pemerintah Ukraina mengumumkan pada Kamis pagi (30/6) bahwa mereka telah benar-benar memutuskan hubungan dengan pemerintah Suriah.
Baca Juga : Langkah AS Dirikan Pangkalan Militer di Laut Makran
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengatakan bahwa Kiev telah memutuskan hubungan dengan Suriah sebagai tanggapan atas keputusan Damaskus untuk mengakui republik Donetsk dan Luhansk yang memproklamirkan diri.
Zelensky memposting pesan video di saluran Telegram resminya, mengatakan: Tidak akan ada lagi hubungan antara Ukraina dan Suriah.
Rabu malam, seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Suriah mengatakan kepada kantor berita SANA: Suriah telah memutuskan untuk mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Rakyat Luhansk dan Republik Rakyat Donetsk.
Pejabat Suriah ini menjelaskan: Kami akan berkomunikasi dengan kedua negara untuk menyepakati kerangka kerja untuk memperkuat hubungan, termasuk membangun hubungan diplomatik berdasarkan aturan yang telah ditetapkan.
Baca Juga : Konfrontasi Tentara Suriah dengan Konvoi Militer Amerika
Sebelumnya, Presiden Suriah Bashar al-Assad, dalam pertemuan dengan delegasi gabungan dari Rusia dan Republik Donetsk, mengatakan bahwa Teroris dan neo-Nazi Ukraina dijalankan oleh Amerika Serikat.
Para anggota delegasi ini menekankan bahwa mereka ingin memperkuat hubungan mereka dengan Suriah di segala bidang dan meningkatkan levelnya. Dalam konteks ini, Menteri Luar Negeri Donetsk menyampaikan pesan dari Presiden negara ini kepada Assad, yang disambut baik olehnya.
Presiden Suriah juga menekankan bahwa Damaskus sedang berusaha untuk meningkatkan hubungannya dengan Donetsk ke tingkat politik.
Sambil mengucapkan selamat atas pembebasan sebagian besar wilayah Donbas, Assad menyatakan bahwa Rusia dan Suriah sedang berperang melawan musuh; Karena pihak yang mengelola teroris dan neo-Nazi adalah Amerika.
Baca Juga : Jordan Menolak Pernyataan Bahwa Negaranya Berencana Membentuk Aliansi Militer Untuk Menghadapi Iran