Ankara, Purna Warta – Pengguna media sosial Turki telah menyerukan pengunduran diri Presiden Recep Tayyip Erdogan karena situasi ekonomi dan politik yang mengerikan.
Para ahli mengatakan bahwa situasi ekonomi Turki memburuk, devaluasi lira terhadap mata uang asing dan campur tangan Turki dalam urusan negara-negara tetangga telah mendorong orang untuk menyerukan diakhirinya kebijakan Erdogan dan pengunduran dirinya.
Karena rakus untuk meningkatkan pengaruh regionalnya atas nama Islam, Erdogan baru-baru ini mengatakan dalam pidatonya yang menentang Republik Islam Iran, yang menyatakan bahwa Teheran tidak akan pernah berperang dengan Republik Azerbaijan karena hubungannya dengan Israel. Pernyataan Iran mengenai Azerbaijan dianggapnya sebagai hal yang muncul dari kesederhanaan berpikir.
Pendukung Erdogan mengatakan bahwa berdasarkan pasal 299 konstitusi Turki permintaan pengunduran diri Erdogan dapat dianggap sebagai penghinaan terhadap presiden dan bisa terkena hukuman satu hingga empat tahun penjara. Di sisi lain pasal 26 undang-undang tersebut terlihat bertolak belakang karena memberikan aturan kebebasan berekspresi. Banyak pihak di Turki melalui jejaring sosial menuliskan protesnya, namun Erdogan tidak mengizinkan rakyat Turki sedikit pun untuk menentukan nasib mereka sendiri, terlepas dari tuntutan oposisi dalam pengunduran dirinya.
Pengunduran diri Erdogan diungkapkan ketika dia menanggapi pertanyaan wartawan tentang pengunduran diri Presiden Universitas Bagisici yang berbasis di Istanbul Malih Bolo, dengan tanggapan: “Jika mereka bisa (turunkan saya).”