Turki Melanjutkan Eksplorasi Gas Di Mediterania Timur Setelah Dua Tahun Terhenti

Turki Melanjutkan Eksplorasi Gas Di Mediterania Timur Setelah Dua Tahun Terhenti

Ankara, Purna Warta Turki dilaporkan akan melanjutkan kembali eksplorasi gas di laut Mediterania setelah terhenti selama dua tahun.

Kapal bor baru Turki Abdulhamid Han berangkat untuk mengebor gas di Mediterania timur pada hari Selasa (9/8), Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa kapal itu akan beroperasi 55 kilometer di lepas pantai negara itu dan menyebutnya sebagai “wilayah berdaulat Turki.”

“Pekerjaan survei dan pengeboran yang kami lakukan di Mediterania berada dalam wilayah kedaulatan kami. Kami tidak perlu menerima izin atau persetujuan dari siapa pun untuk ini,” kata Erdogan pada upacara peluncuran kapal.

Baca Juga : Pemimpin ISIS Ledakkan Dirinya di Suriah Selatan

Kaya dengan sumber daya gas alam, Mediterania timur bisa menjadi titik nyala untuk perselisihan regional dan lebih luas setelah operasi militer Rusia di Ukraina memicu krisis energi global dan para importir berebut sumber hidrokarbon alternatif.

Menteri Energi Turki Fatih Donmez mengumumkan pada tanggal 26 Juli bahwa kapal bor generasi terakhir sepanjang 238 meter akan meninggalkan Turki ke lokasi yang tidak dijelaskan.

Natasa Pilides, Menteri Energi Siprus mengatakan sehari sebelum pengumuman Donmez bahwa upaya Eropa untuk mengurangi ketergantungan pada gas alam Rusia telah meningkatkan kepentingan strategis dari temuan lepas pantainya. “Eropa adalah pelanggan potensial yang baik untuk gas Siprus,” kata Pilides. “Uni Eropa telah mengkonfirmasi bahwa gas alam akan tetap menjadi bahan bakar jembatan hingga 2049 sebagai bagian dari transisi hijau.”

Eksplorasi gas terus berlanjut di blok-blok lepas pantai Siprus sejak ladang gas ditemukan pada awal 2000-an.

Siprus telah lama diperebutkan antara Siprus Turki dan Yunani. Kudeta militer 1974 di Siprus yang bertujuan menyatukan pulau itu dengan daratan Yunani menyebabkan invasi Turki ke sepertiga utara pulau itu dan perpecahan yang bertahan lama.

Baca Juga : Mantan Manajer Twitter Di Hukum Pengadilan Federal AS

Republik Turki Siprus Utara yang mendeklarasikan sendiri tidak diakui secara internasional yang merupakan bagian anggota UE sejak 2004, dan tidak diberikan hak eksplorasi kepada perusahaan asing tanpa izin.

Yunani dan Turki berada di ambang konfrontasi militer pada Agustus dan September 2020, setelah Turki mengirim kapal survei seismiknya Oruc Reis untuk mengeksplorasi minyak dan gas di wilayah yang diklaim Yunani sebagai bagian dari wilayahnya. Ketegangan memanas sampai Turki menghentikan eksplorasi gas lepas pantai pada Desember 2020 dan setelah Uni Eropa mengancam Ankara dengan sanksi ekonomi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *