Damaskus, Purna Warta – Menteri Luar Negeri Turki mengklaim bahwa dalam panggilan telepon dengan mitranya dari Rusia, mereka telah memutuskan untuk mengadakan pertemuan antara pejabat Suriah dan Turki, yang kemungkinan akan diadakan pada pertengahan Januari.
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengklaim Sabtu malam (31/12) bahwa pertemuan bilateral dengan rezim Bashar al-Assad mungkin akan diadakan pada pertengahan Januari.
Baca Juga : Tanggapan Pertahanan Udara Suriah terhadap Serangan Musuh di Langit Damaskus
Kantor Berita Anadolu Agency melaporkan bahwa Menteri Luar Negeri Turki tidak menyebutkan kemungkinan tempat pertemuan tersebut. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam konferensi pers di Brasil.
Menanggapi pertanyaan wartawan tentang panggilan teleponnya dengan mitranya dari Rusia, Sergei Lavrov, Cavusoglu berkata: Lavrov bertanya kepada saya kapan kita harus mengadakan pertemuan tripartit di tingkat menteri (Suriah, Turki, dan Rusia)? Kita harus mempersiapkan pertemuan ini dengan baik.
Dengan menyatakan bahwa kapan pun kami siap, kami akan mengadakan pertemuan pada waktu itu, dia memberi tahu bahwa Lavrov bertanya kepadanya apakah pertengahan Januari adalah waktu yang tepat untuk pertemuan ini, dan dia menjawab bahwa ini mungkin waktu yang tepat.
Menteri Luar Negeri Turki melanjutkan: Kami belum memutuskan di mana akan mengadakan pertemuan ini. Ini mungkin diadakan di negara ketiga. Nama-nama beberapa negara juga telah disebutkan.
Namun dia tidak menyebut nama negara-negara tersebut.
Dengan menyatakan bahwa beberapa kelompok teroris berusaha memanfaatkan kekosongan di Suriah, dia mengklaim bahwa Ankara mendukung integritas teritorial dan perbatasan Suriah dan tidak memiliki ambisi untuk itu.
Mengacu pada perlunya membangun stabilitas di Suriah dan mengambil langkah-langkah dalam proses politiknya, Çavuşoğlu menunjukkan: normalisasi hubungan dengan suatu negara memerlukan beberapa pertemuan, bukan satu pertemuan. Jika tidak, tidak ada kemajuan yang akan dicapai.
Baca Juga : Ansarullah Umumkan Persiapan Solusi Politik Yaman
Sehubungan dengan itu, surat kabar Suriah “Al-Watan” baru-baru ini melaporkan, mengutip sumber informasi yang tidak mau disebutkan namanya, bahwa dalam pertemuan tripartit antara Damaskus, Ankara dan Moskow, di mana menteri pertahanan Turki, Suriah dan Rusia hadir, Turki telah setuju untuk sepenuhnya meninggalkan Suriah.
Menurut media ini, Ankara juga menekankan perlunya menghormati kedaulatan dan keutuhan wilayah Suriah dan kedua belah pihak telah berdiskusi dan bertukar pendapat tentang implementasi kesepakatan yang dibuat pada tahun 2020 terkait pembukaan kembali jalan M4.