Suriah, Purna Warta – Seorang pejabat militer Suriah mengumumkan pembicaraan dengan Turki di wilayah timur Efrat, serta kemajuan dalam pembicaraan.
Mayor Haidar Javad adalah kepala tim perunding Damaskus dengan Ankara.
Baca Juga : Iran Produsen Mesin Otopsi Virtual Terbesar Kedua di Dunia
Dia mengatakan kepada Sputnik bahwa fokus pembicaraan adalah pada masalah di timur Efrat, dan bahwa kedua belah pihak sedang mendiskusikan kehadiran militer Turki, daerah yang dikuasai militan Kurdi dan kehadiran koalisi internasional anti-ISIS yang dipimpin AS.
Dia menyatakan pelaksanaan perjanjian Adena antara Ankara dan Damaskus (ditandatangani pada 20 Oktober 1998) sebagai fokus lain dari pembicaraan, dan mengatakan bahwa kemajuan telah dibuat dan dia berharap bahwa krisis antara kedua negara akan terselesaikan.
Dalam sebuah wawancara dengan NTV September lalu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlüt avuşolu mengatakan bahwa pembicaraan dengan Damaskus sedang berlangsung di tingkat dinas khusus dan intelijen.
Baca Juga : Iran Setuju Pasang Kamera Tanpa Akses Konten
Tak lama setelah itu, Menteri Luar Negeri Damaskus Faisal Mekdad membantah bentuk pembicaraan apapun dengan Ankara.
Suriah telah berulang kali menyatakan bahwa perjanjian Adena bisa menjadi platform yang baik untuk menyelesaikan krisis dengan Turki, tetapi negara ini berulang kali melanggar perjanjian dengan terus menyerang wilayah Suriah. Sebuah perjanjian yang pernah diklaim oleh Erdogan memungkinkan militer Turki memasuki wilayah Suriah.
Presiden Republik Turki telah mengklaim di kota Erzurum pada tanggal 24 Januari 2019 bahwa kehadiran Ankara di Damaskus adalah sah menurut perjanjian dengan Suriah yang dikenal sebagai perjanjian Adena.
Menurut perjanjian yang ditandatangani antara Turki dan Suriah pada 20 Oktober 1998, di bawah pengawasan Iran dan Mesir, Kedua negara berjanji untuk mencegah kelompok teroris memasuki wilayah masing-masing, dan tentara Turki diizinkan memasuki wilayah Suriah hanya hingga kedalaman lima kilometer untuk menekan kelompok teroris, dan pada saat yang sama dapat mengambil langkah-langkah keamanan yang diperlukan jika terjadi ancaman terhadap keamanan nasionalnya.
Baca Juga : Jatuhnya 7 Rudal Israel oleh Pertahanan Udara Suriah
Namun, Turki telah melakukan tiga operasi skala besar di tanah Suriah dalam beberapa tahun terakhir, menduduki wilayah yang luas di utara dan timur laut Suriah dengan dalih memerangi militan Kurdi.