Turki dan Rusia Bahas Situasi Suriah

Damaskus, Purna Warta – Wakil Menteri Luar Negeri Turki dan Wakil Luar Negeri Rusia membahas situasi di Suriah dan membahas solusi politik negara ini.

Menurut laporan kantor berita Sputnik Rusia, Sadat Onal dan Sergei Vershinin, wakil menteri luar negeri Turki dan Rusia, meninjau situasi di Suriah selama pembicaraan yang diadakan di Istanbul.

Dan Ankara menekankan perlunya mengimplementasikan semua kesepakatan yang dibuat untuk solusi politik Suriah selama pembicaraan antara Wakil Menteri Luar Negeri Turki dan Rusia.

Berdasarkan laporan ini, Kementerian Luar Negeri Turki dalam sebuah pernyataan hari Minggu (11/12), mengumumkan: Dalam negosiasi tersebut, ditekankan pentingnya menjaga keutuhan wilayah dan integritas politik Suriah serta perlunya mencari solusi atas krisis politik di negara ini berdasarkan roadmap yang tertuang dalam Resolusi Dewan Keamanan PBB No. 2254.

Dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki disebutkan bahwa kami berperang melawan organisasi teroris “P. K. K, “YPG” dan “PYG” (Partai Buruh Turki yang kegiatannya dilarang di negara ini) yang keberadaannya tidak hanya menjadi ancaman bagi persatuan Suriah tetapi juga menjadi ancaman bagi keamanan nasional kami, kami bertekad dan dalam konteks ini kami berharap ketentuan nota kesepahaman yang ditandatangani dengan Rusia pada Oktober 2019 akan dilaksanakan.

Dalam pernyataan itu juga disebutkan bahwa perluasan pendekatan PBB untuk bantuan lintas batas ke Suriah akan memainkan peran penting dalam menjangkau lebih dari 4 juta orang yang membutuhkan bantuan kemanusiaan mendesak di negara ini. Dan ditegaskan bahwa kelanjutan bantuan lintas batas melalui metode ini akan bermanfaat.

Sebelumnya, negara-negara penjamin proses Astana terkait Suriah (Rusia, Turki, dan Iran) mengumumkan penentangan mereka terhadap rencana otonomi di timur laut Suriah pada pertemuan ke-19 proses Astana yang diadakan November lalu.

Perwakilan ketiga negara membahas situasi di timur laut Suriah dalam pertemuan tersebut dan sepakat bahwa keamanan dan stabilitas yang stabil di kawasan ini hanya dapat dicapai atas dasar menjaga kedaulatan dan keutuhan wilayah Suriah.

Sejak 20 November, tentara Turki telah mengintensifkan serangan udara dan artileri di wilayah utara Suriah. Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa negaranya sedang mempertimbangkan operasi darat di Suriah.

Pada September lalu, berkenaan dengan alasan berkepanjangannya krisis di negara ini Bashar al-Jaafari, wakil menteri luar negeri Suriah mengatakan bahwa pasukan pendudukan Amerika Serikat mendukung teroris dan mencuri sumber daya alam bangsa Suriah, dan Turki memainkan peran destruktif melalui transit teroris.

Bashar al-Jaafari, di bulan September lalu, bertemu Tariq Talahmeh, Wakil Direktur Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan di Timur Tengah dan Afrika Utara (OCHA), menjelaskan tentang konsekuensi berbahaya dari campur tangan asing dalam urusan internal Suriah dan perpanjangan krisis di negara ini, terutama peran menghancurkan Turki dalam eskalasi krisis Suriah dan tindakan Ankara dalam melanggar hukum dan standar internasional dengan menjadi tempat transit teroris serta menggunakan masalah air di Suriah utara sebagai alasan, juga peran penjajah Amerika Serikat dalam mendukung kelompok teroris dan dampak kemanusiaan dari penjarahan sumber daya alam nasional Suriah oleh penjajah terhadap situasi bangsa Suriah.

Wakil perwakilan tetap Suriah di Dewan Keamanan PBB baru-baru ini juga menekankan: Dewan Keamanan harus memaksa Turki untuk mengakhiri pendudukan ilegalnya di Suriah.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *