Riyadh, Purna Warta – Presiden AS Donald Trump telah menandatangani kesepakatan senjata besar-besaran dengan Arab Saudi senilai $142 miliar selama kunjungannya ke negara Teluk Persia yang kaya minyak itu, yang menandai “perjanjian kerja sama pertahanan terbesar” dalam sejarah antara kedua negara.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa, Gedung Putih mengatakan paket senjata tersebut mencakup kesepakatan dengan lebih dari selusin perusahaan pertahanan Amerika di berbagai sektor seperti pertahanan udara dan rudal, seraya menambahkan bahwa kesepakatan tersebut merupakan pendalaman hubungan ekonomi dan militer antara AS dan Arab Saudi. Gedung Putih selanjutnya menggambarkan kesepakatan tersebut sebagai “bersejarah dan transformatif” bagi Amerika Serikat dan Arab Saudi, dengan mengatakan bahwa kesepakatan tersebut “mewakili era keemasan baru kemitraan” antara kedua negara.
Trump dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman menandatangani perjanjian tersebut pada upacara penandatanganan resmi di ruang dansa mewah di Istana Kerajaan Riyadh.
Dokumen tersebut mencakup surat pernyataan yang berfokus pada kerja sama militer, termasuk “modernisasi dan pengembangan kemampuan angkatan bersenjata Saudi melalui kemampuan pertahanan masa depan,” peningkatan kerja sama pada “pelatihan amunisi, layanan dukungan, peningkatan sistem pemeliharaan, suku cadang dan pendidikan untuk sistem darat dan udara Garda Nasional,” dan “pengembangan kemampuan kesehatan angkatan bersenjata Saudi.”
Beberapa perjanjian lain juga ditandatangani pada upacara tersebut, termasuk kerja sama antara otoritas bea cukai negara-negara, mengenai “penelitian medis yang terkait dengan penyakit menular,” “kerja sama peradilan,” dan kemitraan antara Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi dan Biro Investigasi Federal (FBI), antara lain.
Arab Saudi adalah pemberhentian pertama dari perjalanan luar negeri besar pertama Trump dalam masa jabatan keduanya sebagai presiden AS. Laporan mengatakan Trump berharap untuk menandatangani perjanjian senilai lebih dari $1 triliun selama kunjungannya ke Arab Saudi.
Kesepakatan tersebut mencakup investasi dalam perusahaan kecerdasan buatan dan produksi energi, serta pembelian senjata dari produsen senjata Amerika, menurut laporan tersebut.
Laporan sebelumnya mengatakan AS tidak lagi menuntut Arab Saudi untuk menormalisasi hubungan dengan Israel sebagai syarat untuk kemajuan pembicaraan kerja sama nuklir dengan kerajaan tersebut. Pada tahun 2017, Trump memilih Arab Saudi sebagai tujuan luar negeri pertamanya, di mana ia memperoleh investasi senilai $450 miliar di AS.
Kunjungan ini juga akan membawa Trump ke Qatar dan Uni Emirat Arab. Di Qatar, Trump diperkirakan akan menerima Boeing 747 mewah senilai $400 juta yang akan digunakan sebagai pesawat kepresidenan Amerika Air Force One.