Damaskus, Purna Warta – Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengecam serangan AS baru-baru ini terhadap posisi kelompok perlawanan di Irak dan Suriah dan meminta Washington untuk mengikuti hukum internasional.
Kementerian Luar Negeri Tiongkok mengutuk serangan AS terhadap Irak dan Suriah dan menyerukan pengurangan ketegangan di Asia Barat.
Baca Juga : Serangan Amerika-Inggris Tingkatkan Kebencian Negara-Negara Kawasan
Menurut laporan jaringan Russia Today, Wang Wenbin, juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, mengeluarkan pernyataan mengenai hal ini dan berkata: “Beijing menyerukan kepada semua pihak untuk mematuhi hukum internasional dan menahan diri dari tindakan apa pun yang menyebabkan peningkatan ketegangan atau hilangnya kendali atas ketegangan regional.”
Pada hari Sabtu pagi, sebagai tanggapan atas kematian 3 tentara negara Amerika dalam serangan kelompok perlawanan di pangkalan “Tower-22” di perbatasan Suriah dan Yordania, Angkatan Darat Amerika Serikat melakukan serangan terhadap posisi pasukan kelompok perlawanan di Irak dan Suriah dan menghancurkan lebih dari 85 titik.
Amerika juga menyerang lebih dari 35 titik di berbagai provinsi di Yaman pada Sabtu malam bekerja sama dengan Angkatan Udara Inggris dan menyebutnya sebagai tanggapan atas pembunuhan tentaranya di Yordania.
Nasser Kanani, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, menyebut pergerakan militer Amerika Serikat dan Inggris dalam serangan militer terhadap negara-negara kawasan merupakan kelanjutan dari kebijakan dan pendekatan yang salah dari kedua negara tersebut dalam menggunakan pendekatan militerisme untuk memajukan tujuan tidak sah mereka di kawasan.
Baca Juga : Serangan Drone terhadap Pangkalan Militer AS di Suriah
Dan dia mengatakan bahwa pergerakan militer ini jelas bertentangan dengan klaim berulang kali dari Washington dan London bahwa mereka tidak menginginkan perluasan perang dan konflik di kawasan.
Pemerintah Irak juga menyebut tindakan ini sebagai perambahan baru AS terhadap kedaulatan negara Irak dan mengumumkan bahwa selama serangan ini, wilayah Akashat dan Al-Qaim di barat Irak dan beberapa titik sipil di sekitar daerah tersebut menjadi sasaran jet-jet tempur Amerika dan sedikitnya 16 orang tewas.