Tiga Negara Arab Menentang Kembalinya Suriah ke Liga Arab

Tiga Negara Arab Menentang Kembalinya Suriah ke Liga Arab

Damaskus, Purna Warta Terlepas dari upaya Sekretaris Jenderal Liga Arab dan beberapa negara Arab untuk membawa Suriah kembali ke Liga Arab tersebut, seorang diplomat Prancis mengatakan bahwa tiga negara Arab menentangnya.

Seorang diplomat Prancis mengatakan tiga negara, Mesir, Arab Saudi dan Qatar, terus menentang kembalinya Suriah ke Liga Arab.

Baca Juga : 167 Pelanggaran Gencatan Senjata oleh Koalisi Saudi

Dalam sebuah wawancara dengan sejumlah wartawan, termasuk surat kabar Lebanon Al-Nahar, sumber tersebut menambahkan: Gema yang terdengar dari Liga Arab menunjukkan bahwa tiga negara besar, termasuk Mesir, Arab Saudi dan Qatar, tidak setuju dengan kembalinya Suriah ke Liga Arab, karena tidak ada tanda-tanda perubahan sikap mereka terhadap Damaskus.

Diplomat Prancis yang tidak disebutkan namanya itu mengatakan: Keputusan Liga Arab diambil dengan kesepakatan. Dengan demikian, ada kemungkinan bahwa Damaskus tidak akan kembali ke posisinya di Liga Arab selama KTT yang akan diadakan di Aljazair pada November mendatang.

Pernyataan itu muncul ketika Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmad Abu al-Ghaith mengumumkan pada Februari lalu bahwa para menteri Arab akan mempertimbangkan untuk mengembalikan Suriah ke Liga Arab dalam waktu dekat.

Baca Juga : Kunjungan Al-Assad ke Teheran Buka Cakrawala Baru

Negara-negara Arab menangguhkan keanggotaan Suriah pada November 2011, bertepatan dengan dimulainya krisis internal Suriah.

Namun, beberapa negara Arab telah membuka kembali kedutaan mereka di Suriah dalam beberapa bulan terakhir, dan pejabat mereka melakukan perjalanan ke Suriah dalam sebuah langkah yang menandakan perubahan dalam hubungan dengan Damaskus. Menteri Luar Negeri Oman Badr al-Busaidi dan Menteri Luar Negeri UEA Abdullah bin Zayed melakukan perjalanan ke Suriah secara terpisah dan bertemu dengan para pejabat negara ini. Sekitar sebulan setelah kunjungan Abdullah bin Zayed ke Suriah, Bahrain juga mengangkat seorang duta besar luar biasa untuk Damaskus.

Al-Arabi Al-Jadeed sebelumnya melaporkan, mengutip beberapa pejabat, bahwa salah satu perbedaan terpenting yang menunda pertemuan Liga Arab berikutnya adalah tidak adanya kesepakatan tentang kehadiran perwakilan Suriah pada pertemuan berikutnya. Surat kabar Qatar melaporkan bahwa Riyadh, Washington dan Doha menentang langkah tersebut.

Baca Juga : Houthi: Revolusi Yaman Menuju Kebebasan dari Dominasi Musuh

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *